Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Inilah Jenderal Kostrad Asal Minahasa yang Pernah Memimpin Pembebasan Sandera di Timika Papua

Foto : Istimewa

Letjen (Purn) Johny Lumintang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mengulas jejak sejarah seorang tokoh memang menarik. Karena ada banyak cerita dan kisah yang kadang tak terduga. Kisah yang mungkin, tak begitu banyak diketahui orang.

Nah, kali ini, Koran Jakarta akan sedikit mengulas tentang sosok Johny Lumintang, seorang purnawirawan jenderal bintang tiga angkatan darat. Johny Lumintang adalah jenderal yang besar di Kostrad.

Bahkan, jenderal kelahiran Noongan, Langowan Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, 28 Juni 1947 ini pernah jadi orang nomor satu di Kostrad alias Pangkostrad. Walau, ia jadi Pangkostrad, hanya dalam hitungan belasan jam. Sejarah mencatat, Jenderal Lumintang jadi Pangkostrad hanya dalam waktu 17 jam saja.

Setelah itu, ia digantikan koleganya Jenderal Djamari Chaniago. Jenderal Lumintang ditunjuk jadi Pangkostrad, menggantikan Letjen Prabowo Subianto yang dicopot mendadak, sesaat setelah Soeharto lengser dari jabatan Presiden.

Sebagai tambahan informasi, saat itu, Prabowo yang kini menjadi Menhan, masih berstatus sebagai menantu Soeharto. Jenderal Lumintang sendiri merupakan lulusan Akmil tahun 1970. Banyak cerita menarik dari jejak karir sang jenderal di medan operasi militer.

Salah satunya, saat menjabat Kepala Staf Kodam/Kasdam VIII/Trikora, ia berperan banyak dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma Team Ekspedisi Lorenz di Irian Jaya.

Ketika itu, untuk membebaskan para sandera, pemerintah memutuskan untuk menggelar operasi militer pembebasan sandera dengan sandi Operasi Rajawali pada tahun 1996. Ketika itu yang jadi pemimpin operasi adalah Prabowo Subianto, Danjen Kopassus kala itu.

Dan, saat menjabat sebagai Panglima Kodam VIII/Trikora atau sekarang Kodam XVII/Cendrawasih, Lumintang juga terlibat dalam operasi pembebasan sandera 14 orang karyawan PT Jayanti di Kamuna Raya Camp Timika yang ditawan kelompok separatis. Bahkan, Lumintang sendiri yang memimpin operasi pembebasan.

Di TNI, beberapa jabatan strategis pernah dipegangnya. Jenderal Lumintang pernah menjabat Komandan Sesko ABRI (Kini Sesko TNI), Wakil Kepala Staf Angkatan Darat dan Gubernur Lemhannas. Terakhir, sebelum pensiun, Lumintang sempat jadi Sekjen Dephan (Sekjen Kemhan). Setelah pensiun dari militer, Lumintang dipercaya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Filipina.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top