Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ini yang Dilakukan KKP untuk Cegah Nelayan RI Tertangkap Polisi Laut Malaysia

Foto : ANTARA/Laily Rahmawaty

Ketua Tim Kerja Pengenaan Sanksi Administrasi, Direktorat Penanganan Pelanggaran KKP Basri ditemui di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (12/10/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Basri menyebut, ada banyak faktor penyebab nelayan tertangkap, selain karena minimnya pemahaman nelayan tradisional akan batas wilayah, tidak memiliki alat GPS untuk mengetahui batas wilayah, karena menggunakan kapal tradisional, ada juga yang karena modus tertentu terlibat penyelundupan seperti pekerja ilegal, narkoba dan barang lainnya.

"Jadi enggak nelayan murni, ada juga yang melakukan penyeludupan ada juga modusnya tenaga kerja ke sana," katanya.

Antara Indonesia dan Malaysia memperketat pengawasan wilayah maritimnya, selain banyak nelayan yang ditangkap karena melintas batas. Petugas Laut Indonesia juga tidak sedikit menangkap kapal-kapal berbendera Malaysia yang melakukan aktivitas penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia.

"Sebenarnya kalau dibilang Malaysia aktif patroli laut, Indonesia juga aktif karena banyak juga kapal Malaysia yang kami tangkap, jadi kedua belah pihak saling menegakkan aturan masing-masing. Jadi bukan kapal Indonesia saja yang ditangkap, Malaysia juga banyak ditangkap," katanya.

Berdasarkan catatan KKP, jumlah awal kapal asing yang masih diproses sampai 7 Oktober sebanyak 85 orang, dengan rincian di Pangkalan PSDKP Batam 49 orang, Pangkalan PSDKP Bitung 33 orang, Pangkalan PSDKP Tual 1 orang dan Stasiun PSDKP Tarakan 2 orang.

Pada 2024 ini, kata dia, KKP bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk memberikan pemahaman berkala kepada nelayan-nelayan pelintas batas. Sebanyak 150 nelayan di wilayah Sumut, diberikan pemahaman dalam bentuk kampanye agar mereka tidak melakukan lintas batas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top