Ini yang Dilakukan Bupati Sukabumi agar Tidak Ada Lagi Kasus Stunting Baru
Ini yang Dilakukan Bupati Sukabumi agar Tidak Ada Lagi Kasus Stunting Baru
Foto: ANTARA/Aditia A RohmanSukabumi - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menargetkan tidak ada lagi kasus stunting baru atau zero new stunting di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melalui berbagai program percepatan penanganan stunting.
"Hingga akhir 2024 kami optimistis angka stunting bisa 14 persen meskipun saat ini masih berada di 27 persen, tetapi melihat progres di lapangan dan hasil kinerja tim percepatan penanganan stunting (TPPS) yang dibantu oleh berbagai instansi non-pemerintah, badan usaha, komunitas hingga relawan target tersebut bisa tercapai dan tidak ada lagi kasus stunting baru," katanya di Sukabumi, Jumat.
Menurut Marwan, agar target tersebut tercapai maka intervensi terhadap bayi atau balita berpotensi maupun positif stunting serta ibu hamil kurang energi kronis (KEK) harus ditingkatkan.
Namun demikian, intervensi tersebut harus tepat sasaran untuk itu data terkait temuan dan potensi stunting harus benar-benar lengkap serta terperinci dengan tujuan untuk mempermudah dalam melakukan intervensi salah satunya melalui pemberian makanan bergizi, vitamin dan lainnya.
Kemudian, TPPS harus rutin melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pencegahan stunting yang berkolaborasi dengan kader puskesmas ataupun posyandu.
Ia pun menekankan tenaga kesehatan mampu mengevaluasi berbagai program kesehatan yang terintegrasi dan menyelesaikan berbagai isu kesehatan khususnya stunting.
Selain itu, tenaga kesehatan sebagai ujung tombak pembangunan manusia khususnya di bidang kesehatan harus memiliki inovasi atau terobosan yang membawa perubahan sosial secara signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat.
"Terus tingkatkan pelayanan dan bantu kondisi kesehatan di wilayah dan tenaga kesehatan pun harus selalu mencermati berbagai isu kesehatan di wilayah tugasnya," tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi mengatakan ada empat indikator yang harus dimiliki seorang tenaga kesehatan diantaranya indikator promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Apabila empat indikator tersebut terpenuhi maka angka stunting bisa terus berkurang dan tidak ada lagi kasus baru serta mampu mencetak generasi bangsa yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Dukung UMKM Go Global, BNI Gandeng PT Pos Perkuat Ekosistem Logistik dan Pembiayaan
- Siap Hadapi Puncak Arus Pertama Libur Nataru, Berikut Persiapan ASDP Ketapang
- Riset Ungkap Musik Bisa Mengubah Cara Kita Mengingat Kenangan Masa Lalu
- Albania Izinkan Agrisolar dan Tenaga Angin di Padang Rumput
- InJourney Airports Hadirkan Libur Nataru Seru di Bandara Lewat Beragam Aktivitas, Simak Jadwalnya