Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ini Syarat Isolasi Mandiri Bagi Penderita Diabetes yang Terinfeksi Covid-19

Foto : Istimewa

Ilustrasi isolasi mandiri.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penyakit bawaan atau komorbid, meningkatkan risiko keparahan ketika terinfeksi Covid-19. Bagi pasien diabetes dengan hemoglobin bA1c (HbA1c) tinggi memiliki dua kali risiko lebih tinggi untuk terkena Covid-19 dengan gejala berat hingga kematian.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan RS Pondok Indah, Wismandari, bagi penderita diabetes dengan gejala ringan mereka masih diperbolehkan melakukan isolasi mandiri atau tidak dirawat di rumah sakit. Syaratnya adalah saturasi oksigennya di atas 95 persen, denyut nadi (pulse rate) 101-109 dan suhu bahan di bawah 38 derajat Celcius .

"Mereka masih diperbolehkan isolasi mandiri di rumah dengan ketentuan tersebut," dalam webinar bertajuk Waspadai Pengaruh Diabetes Terhadap Covid-19, yang diadakan RS Pondok Indah secara daring, baru-baru ini.

Ia menambahkan selain isolasi mandiri adalah tidak menularkan ke orang lain dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu secara rutin memantau gejala atau keluhan, pemeriksaan suhu tubuh dan saturasi 2 kali sehari yaitu pagi dan malam hari.

Selama tidak ke keluar rumah tersebut perlu dipastikan lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik. Sirkulasi udara yang lancar akan membantu dalam memberi udara segar dengan oksigen yang cukup cukup.

Penderita diabetes yang melakukan isolasi mandiri, perlu memperhatikan beberapa hal, seperti minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Mereka juga perlu mempelajari pelajari juga tanda atau gejala Diabetes Ketoasidosis (KAD) dan Hiperglikemik Hiperosmolar state (HHS).

KAD adalah komplikasidiabetesmelitus yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh, sedangkan HHS adalah mengalami kadar gula di dalam darah terlalu tinggi. "Apabila kadar gula darah di atas 240 mg per desiliter dalam 2 kali pengecekan, maka perlu segera menghubungi tim medis," ujar dia.

Namun jika kadar kadar gula darah lebih tinggi dari 70 mg per desiliter atau di bawah target kisaran, ikuti aturan 15-15. Dalam aturan ini konsumsi 15 gram karbohidrat sederhana yang mudah dicerna seperti permen, madu, atau jus buah. Selanjutnya lakukan cek ulang kadar gula darah 15 menit setelah itu lakukan setiap 2-3 jam.

Namun jika kondisi penderita diabetes yang melakukan isolasi mengalami perburukan karena Covid-19 perlu segera menghubungi dokter. Kondisi dimaksud kata Wismandari adalah kesulitan bernapas, rasa sakit atau tekanan terus menerus pada bagian dada, kebingungan yang terjadi secara akut, tidak mampu untuk bangun atau selalu merasa mengantuk, bibir atau wajah kebiruan, dan saturasi oksigen di bawah 95 persen.

Gejala lain harus segera dibawa ke dokter antara lain keringat dingin, pandangan kabur, lemas, tremor, bicara meracau, jantung berdebar-debar, rasa kebas, sakit kepala berat. Bagi penderita diabetes KAD dan HHS biasanya ditandai dengan rasa haus berlebih, frekuensi buang air kecil (BAK) bertambah sering, lemah, mual dan muntah terus menerus, nyeri perut berat dan gangguan kesadaran.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top