Ini Komposisi Kabinet Baru Prancis yang Diumumkan, Sejumlah Menteri Bertahan
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: ANTARA/AnadoluParis - Istana Elysee mengumumkan pada Sabtu (21/9) komposisi kabinet baru, yang menunjukkan bahwa sejumlah menteri dari pemerintahan Prancis sebelumnya tetap bertahan di posisi mereka.
Sebastien Lecornu, yang telah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Prancis sejak Mei 2022, tetap berada di posisinya.
Seperti dilaporkan oleh media Prancis, Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak ingin mengganti Lecornu dalam konteks konflik di Ukraina sertakesepakatan bantuan yang diberikan Prancis untuk pemerintah negara itu.
Rachida Dati, mantan menteri kehakiman di bawah Nicolas Sarkozydan diangkat oleh Macron sebagai menteri kebudayaan pada Januari 2024, juga mempertahankan jabatannya.
Mantan wakil menteri luar negeri untuk urusan Eropa, Jean-Noel Barrot yang berusia 41 tahun, dipromosikan menjadi menteri luar negeri.
Seperti yang disebut oleh media Prancis, pengangkatan Barrot, yang tidak memiliki pengalaman diplomatik, menunjukkan bahwa Macron berniat menjaga bidang diplomasi di bawah kendalinya secara langsung, yang diizinkan oleh konstitusi.
Agnes Pannier-Runacher kembali diangkat sebagai menteri transisi ekologis, energi, iklim, dan pencegahan risiko.
Dari posisi-posisi tersebut, media mencatat bahwaBruno Retailleau, 63 tahun, dari Partai Republik, merupakan satu-satunya "tokoh besar" dalam pemerintahan baru yang diberi tugas memimpin kementerian dalam negeri.
Sejak 2014, Retailleau memimpin faksi Republik di Senat. Ia dianggap sebagai politisi sayap kanan yang tegas yang berusaha mengatur imigrasi, memperberat hukuman untuk kejahatan, mengurangi jumlah pejabat, sertamembatasi hak untuk mogok.
Pada 2022, ia berniat mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik, tetapi kalah dalam pemilihan awal.
Pengangkatan menteri keuangan yang baru sudah diperkirakan. PadaOktober, menteri tersebut harus mempresentasikan rancangan undang-undang anggaran negara 2025 di tengah defisit anggaran publik yang akut dan meningkatnya utang publik.
Pos tersebut diisi oleh seorang anggota parlemen dari partai Macron, Antoine Armand yang berusia 33 tahun, yang telah menjadi ketua komite urusan ekonomi di Majelis Nasional selama dua bulan terakhir.
Satu-satunya wakil dari sayap kiri, Didier Migaud yang berusia 72 tahun, bergabung dengan pemerintah sebagai menteri kehakimanyang baru.
Ia adalah presiden Otoritas Tinggi untuk transparansi kehidupan publik, yang bertanggung jawab untuk memantau pernyataan aset dan konflik kepentingan para menteri.
Migaud telah menjadi anggota parlemen untuk Partai Sosialis selama lebih dari dua puluh tahun.
Wakil-wakil dari blok kiri lainnya tidak bergabung dengan pemerintah, meskipun koalisi mereka memperoleh lebih banyak suara dalam pemilihan legislatif pada bulan Juli.
Maud Brejon dari kubu Macron diangkat sebagai juru bicara kabinet.
Secara total, kabinet baru ini memiliki 39 anggota, yakni 19 menteriserta 20 menteri khusus dan sekretaris negara. Pertemuan pertama dewan menteri yang baru akan diadakan pada Senin (23/9).
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Retno Marsudi Diangkat Jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Terbarukan Singapura
- CEO Nvidia Jensen Huang Sebut 'Era AI telah Dimulai'
- Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K
- Edukasi Pentingnya Nutrisi Toko Susu Hadirkan Area Permainan
- Survei Indikator: Pemilih KIM Plus Banyak Menyeberang ke Andika-Hendi di Pilgub Jateng