Ini Alasan Timnas Latihan dengan Intensitas Tinggi
Pesepak bola Timnas Indonesia mengikuti latihan untuk persiapan Piala AFF 2024 di Bali United Training Center, Gianyar, Bali, Jumat (29/11).
Foto: ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWOJAKARTA - Pelatih fisik timnas Indonesia Shin Sang-gyu menjelaskan alasan mengapa para penggawa timnas menjalani pola latihan fisik dengan intensitas tinggi selama pemusatan latihan di Bali menjelang Piala AFF 2024 atau Kejuaraan ASEAN 2024.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat kebugaran penggawa Garuda yang diisi skuad U-22 agar nantinya di Kejuaraan ASEAN, fisik mereka mampu menandingi para pemain-pemain senior berpengalaman dari negara lain.
"Masih ada waktu yang cukup untuk pertandingan pertama lawan Mynamar tapi tetap saja kita perlu menghabiskan waktu dengan baik dan itu sebabnya kami memasang intensitas dalam tiga hari terakhir," jelas Shin melalui unggahan video Instagram timnas Indonesia, dikutip Kamis.
"Mungkin berat bagi pemain, mereka punya DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness) otot pegal dan kelelahan tapi cepat atau lambat mereka akan beradaptasi dengan kelelahan ini, kemudian segara setelah mereka pulih dan tingkat kebugaran mereka, anda tahu akan jauh lebih baik dari sebelumnya," tambah dia.
Di Kejuaraan ASEAN 2024, Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam. Indonesia akan melakoni pertandingan pertama dengan tandang melawan Myanmar pada Senin (9/12) di Stadion Thuwunna, Yangon.
Shin mengaku untuk mempersiapkan fisik prima para pemain sebelum pertandingan, intensitas latihan fisik yang dijalani berbeda. Menurutnya, dalam kasus seperti ini, para pemain cukup berlatih di gym dengan latihan ringan.
"Seperti dalam satu hari sebelum pertandingan, tetap saja kita bisa melakukan latihan di gym tapi tidak dalam intenstitas tinggi. Hanya sedikit latihan tubuh inti atau latihan tambahan dan ini cukup," kata dia.
Setelah melawan Myanmar, Garuda akan bermain di kandang melawan Laos pada 12 Desember di Stadion Manahan, Solo.
Dua laga selanjutnya adalah tandang melawan Vietnam pada 15 Desember di Stadion Phu Tho provincial dan ditutup melawan Filipina di Manahan pada 21 Desember.
Prestasi terbaik Indonesia di turnamen level Asia Tenggara ini adalah menjadi runner up sebanyak enam kali, yaitu pada 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 3 Sekolah Swasta Gratis Akan Diuji Coba di Jakarta
- 4 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 5 Tetap Saja Marak, Satgas PASTI Kembali Blokir 796 Situs Pinjol dan Investasi Ilegal pada Oktober-Desember 2024