
Ini 7 Nilai Core Value BerAKHLAK yang Harus Diterapkan ASN
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.
Foto: IstimewaJAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengajak semua Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menerapkan nilai-nilai dasar (core values) ASN BerAKHLAK yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Nilai-nilai utama BerAKHLAK ini harus melandasi keseharian kerja dan perilaku ASN.
"BerAKHLAK sendiri merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif," kata mantan Menteri Dalam Negeri tersebut di Jakarta, Selasa (24/8).
Selain itu, kata Tjahjo, semua ASN juga harus menumbuhkan karakter "Bangga Melayani Bangsa". Ada pun nilai-nilai utama BerAKHLAK yang harusmelandasi keseharian kerja dan perilaku ASN itu terdiri dari tujuh nilai.
- Baca Juga: Bupati Gorontalo Sofyan Puhi
- Baca Juga: Status Waspada, Tinggi Letusan Semeru Capai 1.100 Meter
"Pertama, berorientasi pelayanan. Artinya ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat," katanya.
Kedua, akuntabel. Artinya, kata Tjahjo, seluruh aparatur harus bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Ketiga, kompeten. Artinya, ASN mesti terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
"Keempat, harmonis. Seluruh ASN harus saling peduli dan menghargai perbedaan," ujarnya.
Kelima, kata dia, loyal. Artinya, seluruh ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Keenam, adaptif. Seluruh ASN mesti terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan.
"Ketujuh, kolaboratif. Seluruh ASN harus membangun kerjasama yang
sinergis," katanya.
Menteri Tjahjo juga mengajak, mengajak seluruh ASN untuk menjadi aparatur yang tangguh. Aparatur yang punya kemauan untuk terus tumbuh mengembangkan diri menjadi sumber daya yang berkualitas. Sehingga bisa berkontribusi dalam menggapaicita-cita bangsa.
"Kita harus sadari, saat ini semua bangsa di dunia sedang menghadapi krisis, resesi, dan pandemi Covid-19 secara bersamaan," ujarnya.
Kondisi tersebut, kata Tjahjo, menimbulkan tatanan baru dan membutuhkan penyesuaian baru. Dantidak dapat dipungkiri, disatu sisi pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai hambatan. Di lain sisi, juga ada banyak pelajaran yang diperoleh. Pandemi juga menjadi pendongkrak untuk terus termotivasi mencari inovasi dan cara-cara baru melewatisegala tantangan yang menghadang.
"Kondisi ini semakin memperluas medan pengabdian ASN untuk berkontribusi baik secara individu maupun institusi bagi terwujudnya Indonesia Tangguh," katanya.
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Perluas Jangkauan, Manulife Indonesia Resmikan Kantor Pemasaran Mandiri di PIK
- 3 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 4 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 5 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker