Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ini 6 Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia Versi Indeks Paspor Henley

Foto : henleyglobal.com

Ilustrasi - Indeks Paspor Henley memberikan peringkat pada paspor negara-negara di dunia tahun 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Enam negara memiliki paspor paling kuat di dunia pada tahun 2024, memungkinkan warganya masuk bebas visa ke 194 tujuan global, menurut Indeks Paspor Henley terbaru.

Keenam negara tersebut adalah Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, dan Spanyol. Mereka memiliki akses bebas visa ke 194 dari 227 tujuan perjalanan.

Selama lima tahun terakhir, Jepang dan Singapura secara konsisten mendominasi posisi peringkat pertama. Namun, peringkat pada kuartal ini menunjukkan negara-negara Eropa memperlihatkan peningkatan yang luar biasa.

Finlandia dan Swedia berada di peringkat kedua dengan Korea Selatan, menawarkan akses bebas visa ke 193 tujuan.Austria, Denmark, Irlandia, dan Belanda mengamankan posisi ketiga dengan memberikan akses pemegang paspor ke 192 tujuan.

Malaysia menambahkan destinasi lain ke dalam penghitungannya, menjadi 182 destinasi. Namun, negara jiran ini tetap berada di posisi ke-12, bersama Siprus dan Liechtenstein.

Sedangkan Indonesia menduduki peringkat 66, namun mengalami peningkatan jumlah destinasi yang dapat dikunjungi warganya tanpa visa, dibandingkan tahun 2023.

Warga negara Indonesia kini dapat mengunjungi 78 destinasi tanpa visa, naik dari 76 destinasi pada tahun 2023.

Negara yang menduduki urutan terbawah menurut indeks ini adalah Afghanistan, dengan akses hanya ke 28 tujuan. Suriah, Irak, Pakistan, dan Yaman berada di posisi lima terbawah.

Indeks Paspor Henley didasarkan pada data eksklusif dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional.

Indeks ini memeringkat 199 paspor dunia dan dianggap sebagai alat referensi standar ketika menilai posisi paspor dalam hal mobilitas global.

Ketua dan penemu konsep indeks paspor mengatakan, meskipun tren umum sepanjang sejarah pemeringkatan (19 tahun) adalah menuju kebebasan bepergian yang lebih besar, kesenjangan mobilitas global antara keduanya di bagian atas dan bawah indeks kini lebih lebar dari sebelumnya.

"Jumlah rata-rata destinasi wisata yang dapat diakses bebas visa meningkat hampir dua kali lipat dari 58 destinasi pada tahun 2006 menjadi 111 destinasi pada tahun 2024. Namun, saat kita memasuki Tahun Baru, negara-negara dengan peringkat teratas kini mampu melakukan perjalanan ke 166 negara tujuan bebas visa dibandingkan Afghanistan yang berada di peringkat terbawah dengan akses ke 28 negara bebas visa."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top