Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Faik Fahmi, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero)

Ingin Meningkatkan Pelayanan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Faik Fahmi menuturkan AP I pada tahun 2018 menargetkan pendapatan sebesar 87 triliun rupiah, meningkat 16 persen dari realisasi pendapatan 2017 sebesar 7,5 triliun rupiah.

Karier Faik Fahmi di Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) tampak cemerlang. Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di Angkasa Pura I (Persero), pemerintah pernah mempercayakan dirinya untuk memimpin di beberapa perseroan. Sebut saja menjadi direktur pelayanan di PT Garuda Indonesia (Persero), direktur komersial dan pengembangan usaha di PT Angkasa Pura II (Persero), dan direktur utama di PT ASDP Ferry Indonesia (Persero). Bukan saja direksi, dia juga memegang jabatan sejumlah komisaris di beberapa perusahaan.

Pengabdian Faik memang total. Terbukti, dia langsung paham ketika ditempatkan di berbagai BUMN, seperti halnya di Angkasa Pura (AP) I sekarang ini. Menurutnya, sebagai operator 13 bandara di wilayah Indonesia bagian Timur, AP I berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh bandara yang dikelolanya. Layananitu, di antaranya melalui inovasi pelayanan di terminal, penerapan smart airport, digitalisasi proses bisnis perusahaan dan percepatan pembangunan tiga bandara strategis yang masuk ke dalam proyek strategis nasional. "Bandara tersebut adalah Syamsuddin Noor di Banjarmasin, Ahmad Yani di Semarang dan Kuloprogo di Yogyakarta," kata Faik dalam perbincangan, belum lama ini.

Selain itu, tambahnya perusahaan juga berharap dapat segera mengelola enam bandara yang selama ini dikelola oleh Kementerian Perhubungan melalui Unit Pelaksana Bandar Udara. Keenam Bandar itu adalah Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, dan Bandara Samarinda Baru.

Tak cuma itu, Faik menargetkan terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang dapat mulai beroperasi. Hal ini sebagai upaya untuk mengatasi lack of capacity beberapa bandara sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara.

Untuk rencana bisnis, Faik menuturkan AP I pada tahun 2018 menargetkan pendapatan sebesar 87 triliun rupiah, meningkat 16 persen dari realisasi pendapatan 2017 (unaudited) sebesar 7,5 triliun rupiah. Target pendapatan ini salah satunya didukung oleh mulai beroperasinya terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang, peningkatan kapasitas dan utilisasi alat produksi sisi udara bandara-bandara, dan peningkatan pendapatan lima anak perusahaan, yaitu Angkasa Pura Suport, Angkasa Pura Logistik, Angkasa Pura Properti, Angkasa Pura Hotel, serta Angkasa Pura Retail.

Diceritakan, melalui sejumlah langkah strategi, BUMN sektor kebandarudaraan yang dipimpinnya ini berharap bisa melayani 99 juta penumpang sepanjang 2018. Jumlah tersebut meningkat hinggga 12 persen dibandingkan capian sepanjang 2017 yang telah melayani sebanyak 84,7 juta penumpang.

"Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang, pendapatan AP I juga ditargetkan tumbuh sebesar 16 persen atau mencapai 8,7 triliun rupiah dari realisasi pendapatan tahun 2017 yang mencapai 7,5 triliun rupiah," katanya.

Meningkatkan Kapasitas

Dijelaskan Faik, walaupun pihaknya gencar meningkatkan pendapatan, namun tetap memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Contoh yang terjadi saat ini, persoalan yang dihadapi AP I adalah keterbatasan kapasitas karena pertumbuhan jumlah penumpang lebih tinggi dari kapasitas yang ada.

"Jadi yang dilakukan pertama adalah meningkatkan kapasitas. Makanya kita melakukan kegiatan investasi yang cukup signifikan pada tahun ini. Sebelumnya kita tidakpernah investasi sampai 18,8 triliun rupiah dan ini hampir semuanya digunakan untuk pengembangan infrastruktur. Nah, diharapkan dengan penambahan kapasitas akan memudahkan kita mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Sering dengan meningkatnya kualitas pelayanan, jumlah penumpang diharapkan juga bisa bertambah," katanya.

Faik menjelaskan saat ini AP I fokus membangun konektivitas transportasi udara melalui bandara yang dikelola. Langkah yang dilakukan, di samping menambah kapasitas adalah menambah bandara baru.

"Jadi, ada enam bandara baru yang akan dikelola AP I. Malah, waktu saya ke Samarinda, gubernur menawarkan pengelolaan di Bandara Berau. Itu bandara kecil dan bagus untuk dikembangkan. Jadi, kita ingin membangun konektivitas dari bandara yang dikelola," katanya.

Selain itu, imbuh Faik, pihaknya mendukung kegiatan pariwisata. Apalagi, lokasi bandara yang dikelola AP I banyak dikunjungi para turis. "Untuk ini kita mempunyai program khusus, Collaborative Destination Development (CDD) yaitu inisiasi yang dilakukan untuk menggabungan seluruh pemangku kepentingan agar bisa mendorong kegiatan wisata sehingga lebih signifikan lagi. Di bandara ini kita akan membangun fasilitas yang mendukung kedatangan wisatawan," ujarnya.

Tak cuma itu, AP I juga mendukung upaya menurunkan biaya logistik. Jadi, bisnis kargonya akan kita kembangkan sehingga biaya logistik bisa lebih terjangkau lagi dan bisa turun lagi," tukasnya.

muhammad zaki/AR-2

BIODATA

Nama: Faik Fahmi

Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 12 Desember 1967

Karier :

• President Director Garuda Orient Holidays Japan, Co., Ltd
(2010-2012)
• Komisaris Utama PT Abacus Indonesia (2013-2015)
• Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Holiday (2014-2015)
• Komisaris PT Aerofood Indonesia (2014-2015)
• Komisaris PT Angkasa Pura Solusi (2015-2016)
• Komisaris Utama PT Angkasa Pura Kargo (2016)
• Komisaris Utama PT Indonesia Ferry Properti (2017)
• Komisaris Utama PT Angkasa Pura Suport (2017-sekarang)
• PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan posisi terakhir sebagai
Direktur Layanan (April 2012-Desember 2014)
• Director of Commercial & Business Development PT Angkasa
Pura II (Persero) (Januari 2015-11 September 2016)
• Direktur Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
(12 September 2016-21 Desember 2016)
• Direktur Utama (21 Desember 2016-22 Desember 2017)

Komentar

Komentar
()

Top