Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ingin Jadi Pemain Besar di Pasar Kendaraan Listrik, Indonesia Bisa Manfaatkan RCEP

Foto : The Conversation

Ilustrasi kendaraan listrik.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain langkah-langkah di atas, Indonesia juga telah merancang sistem insentif pajak. Produsen EV dapat memanfaatkan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, keringanan bea masuk, dan bahkan pengurangan pajak untuk aktivitas penelitian dan pengembangan.

Namun, Indonesia masih memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, seperti menggencarkan penelitian dan pengembangan, meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM), dan tantangan seperti investasi yang besar dan persaingan memperebutkan investor dengan produsen lainnya seperti AS.

SDM yang dimiliki Indonesia di sektor EV saat ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan Thailand dan Vietnam. Pendidikan vokasi oleh pemerintah perlu dibarengi dengan pelatihan-pelatihan yang dimotori oleh perusahaan melalui pemberian insentif.

Selain itu, rantai nilai kendaraan listrik sangat panjang, dimulai dari manufaktur baterai, manufaktur EV, dan daur ulang EV. Baterai menyumbang 35% dari keseluruhan biaya manufaktur EV. Rantai nilainya pun cukup kompleks dari penambangan dan pemurnian bahan baku, manufaktur komponen, manufaktur satuan sel baterai, dan perakitan baterai. Kegiatan ini terpisah dari daur ulang EV yang juga mempunyai rantai produksinya sendiri.

Masing-masing mata rantai ini bisa menghabiskan triliunan rupiah untuk aspek penelitian dan pengembangan yang memang penting untuk dilaksanakan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top