Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lingkungan Hidup - Tindak Tegas Pembuang Sampah di Laut

Inggris Larang Jual Produk Plastik Tahun Depan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

London - Perdana Menteri Inggris Raya, Theresa May, menyatakan produk-produk yang terbuat dari plastik dengan masa pakai satu kali saja akan dilarang penjualannya di Inggris tahun depan.

Targetnya adalah membuat Inggris bebas sampah plastik yang tak diperlukan dalam 25 tahun mendatang.

"Sampah plastik adalah salah satu ujian terbesar yang harus dihadapi dunia, itulah mengapa melindungi laut jadi hal utama dalam agenda kami di Commonwealth Heads of Government Meeting," jelas Perdana Menteri Inggris Raya, Theresa May, di London, Jumat (20/4) WIB.

Keberadaan sampah plastik telah mencapai tahap mengkhawatirkan, apalagi limbahnya juga mencemari sungai dan lautan. Menurut data pemerintah Inggris, setidaknya sebanyak satu juta burung dan 100 ribu mamalia laut mati karena memakan limbah plastik setiap tahunnya.

Hal tersebut kemudian mendorong Inggris untuk mengambil langkah guna mengurangi jumlah polusi plastik.

Selain di dalam negeri, pemerintah Inggris juga menyisihkan dana sebesar 1,2 triliun rupiah untuk riset dan perbaikan global dalam manajemen sampah di negara berkembang.

Theresa May juga mengajak negara-negara persemakmuran untuk turut serta memerangi tingginya produksi sampah plastik di dunia. Ia berharap kelak tindakan yang dilakukan Inggris dapat ditiru oleh negara lainnya.

Dalam siaran pers resmi pemerintah Inggris, keputusan tersebut diambil karena menurut hasil sebuah penelitian, jumlah sedotan plastik yang berakhir menjadi sampah di Inggris telah mencapai 8,5 miliar buah setiap tahunnya.

Sangat Mengkhawatirkan

Di Indonesia, pemerintah akan mengambil tindakan tegas kepada siapa pun yang membuang sampah di laut karena telah merusak keindahan bawah laut dan mengganggu minat wisatawan yang ingin menyelam.

Menko Maritim, Luhut B Pandjaitan, menjelaskan tindakan tegas itu diperlukan. Jika pemerintah tidak mengambil langkah tegas terkait sampah dilaut, akan menghancurkan sektor pariwisata dan meningkatkan kemiskinan warga sekitar pantai.

"Sudah banyak riset dampak negatif untuk kesehatan manusia dari mikroplastik yang dimakan oleh ikan. Kemudian, ikan dimakan manusia, termasuk ibu hamil, sehingga anak yang lahir bisa stunting," ujar Luhut, di Bandung, Jumat (20/4).

Kondisi sampah dunia saat ini sangat mengkhawatrikan. Berdasarkan riset World Bank, 80 persen sampah laut berasal dari darat yang kebanyakan mempunyai sistem pembuangan sampah di pesisir pantai. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia fokus meningkatkan sistem menajemen pembuangan sampah di daerahdaerah pantai.

Citarum Terus Dipantau

Luhut menegaskan, Sungai Citarum mempunyai panjang 297 km dengan 27,5 juta orang terkait pula dengan masalah kerusakan muara laut.

Presiden telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk memperbaiki Sungai Citarum dengan membentuk kelompok kerja terdiri dari pemerintah pusat, militer, polisi, pemerintah daerah dan NGO.

Pemerintah membagi Sungai Citarum menjadi 22 sektor yang dipimpin oleh seorang prajurit berpangkat kolonel TNI dalam setiap sektor. tgh/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top