
Inggris Desak Ukraina Kembeli Berunding dengan AS
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kiri) bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy
Foto: ANTARA/AnadoluMOSKWA - Inggris menyarankan Ukraina untuk mengadakan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi guna menghindari pertikaian baru antara Ukraina dan AS, seperti dilaporkan surat kabar Inggris, The Times.
Penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, Jonathan Powell, melakukan perjalanan ke Ukraina selama akhir pekan untuk memberikan instruksi kepada Volodymyr Zelenskyy sebelum perwakilan negaranya berpartisipasi dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat pada Selasa (11/3).
Hal tersebut dilakukan agar konflik di Ruang Oval dengan Trump yang membawa bencana tidak terjadi kembali, menurut media tersebut.
Powell, menurut pemberitaan tersebut, merekomendasikan agar Zelenskyy menjelaskan kepada Amerika bahwa ia menanggapi permintaan Washington sehingga Presiden AS Donald Trump akan mendapat kesan bahwa "Russia adalah hambatan utama bagi perdamaian."
Gedung Putih sebelumnya mengkonfirmasi bahwa konsultasi dengan kedua belah pihak yang berkonflik sedang berlangsung, dan pertemuan baru mengenai isu perdamaian direncanakan pekan ini di Arab Saudi.
Moskwa telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka siap untuk berunding mengenai Ukraina, tetapi Kiev telah menerapkan larangan terhadap perundingan tersebut di tingkat legislatif.
Pada Oktober 2022, Volodymyr Zelenskyy menandatangani dekrit yang melarang perundingan dengan pimpinan Russia.
Sementara itu, Presiden Russia, Vladimir Putin, dalam pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan Russia pada Januari, menyatakan bahwa tujuan penyelesaian konflik di Ukraina seharusnya bukan gencatan senjata singkat dan jeda untuk menyusun kembali pasukan dan persenjataan dengan tujuan untuk melanjutkan konflik selanjutnya melainkan perdamaian jangka panjang.
Menurut Putin, otoritas Russia akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat Russia, inilah arti dari operasi khusus tersebut.
Perdamaian di Ukraina, kata Putin, harus didasarkan pada "penghormatan terhadap kepentingan sah semua orang, semua bangsa yang tinggal di wilayah ini." Ant/Sputnik-OANA/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 3 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 4 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 5 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
Berita Terkini
-
Gara-gara Lawan Sakit, Medvedev Melaju ke-16 Besar Turnamen Indian Wells
-
Hardjuno Wiwoho: Danantara Harus Transparan, Hukuman Mati bagi Koruptor Jadi Salah Satu Syarat
-
Dukung Transisi Energi, Volta Luncurkan Sistem Sewa Baterai
-
Gus Ipul Datang, Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Siapkan Sekolah Rakyat
-
Hoshi X Woozi Seventeen Rilis Album Single ‘Beam’