Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono soal Inflasi Jakarta

Inflasi di Bulan Ramadan Terendah Sejak Tiga Tahun Terakhir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menghadapi tekanan inflasi bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2017, perkembangan harga di Ibu Kota, uni 2017 terpantau tetap terkendali. Hal ini ditunjukkan inflasi bulan Juni yang hanya sebesar 0,46 persen (month to month/mtm), jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi bulan Idul Fitri dalam tiga tahun terakhir, yaitu 0,93 persen (mtm).

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai terkendalinya inflasi Jakarta pada saat Lebaran, wartawan Koran Jakarta Annisa Ibrahim, mewawancarai Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono di Jakarta, beberapa waktu lalu. Berikut petikannya:

Bagaimana BI DKI Jakarta melihat inflasi di Ibu Kota saat Ramadan dan Lebaran mencapai 0,46 persen ?

Biasanya, inflasi kelompok bahan pangan yang kerap kali bergejolak (volatile food) pada bulan Idul Fitri. Tapi saat ini justru menunjukkan pergerakan yang stabil. Komoditas cabai merah yang sering mengalami kenaikan harga pada Idul Fitri, malah mengalami penurunan harga sebesar 12,39 persen (mtm) akibat berlimpahnya pasokan cabai. Pada subkelompok komoditas daging dan hasil-hasilnya, daging sapi turut mengalami penurunan harga sebesar 0,11 persen. Sementara, harga daging ayam ras cenderung stabil dan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen (mtm).

Pada tiga tahun sebelumnya, rata-rata kenaikan harga kedua komoditas daging ini masing-masing sebesar 3,72 persen dan 3,08 persen. Adapun harga beras masih terkendali, dan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen (mtm). Secara keseluruhan, pencapaian inflasi bahan makanan pada Juni 2017 sebesar 0,72 persen (mtm), lebih terkendali dibandingkan dengan inflasinya pada bulan Idul Fitri dalam tiga tahun terakhir, yang mencapai rata-rata 2,00 persen (mtm).

Bagaimana cara Pemprov mengendalikan harga bahan pangan?

Pemprov DKI melalui berbagai program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jakarta telah melakukan koordinasi yang lebih baik lintas instansi dalam pengendalian harga, serta pembentukan ekspektasi positif masyarakat ikut berperan dalam menjaga kestabilan harga di Jakarta. Persiapan menghadapai hari besar keagamaan nasional pada tahun ini dilakukan lebih dini dengan program-program yang lebih terencana dan terkoordinasi dengan baik.

Berbagai kegiatan tersebut dilakukan bersama tiga BUMD pangan DKI Jakarta seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, PD. Dharma Jaya dan PD. Pasar Jaya, serta Kementerian Perdagangan dan Kemenetrian Pertanian dan instansi terkait lainnya termasuk satgas pangan, baik melalui manajemen stok, pasar murah, bazaar, subsidi pangan dan sidak penimbunan. Selain itu, sosialisasi belanja bijak, serta konsumsi dan pengolahan daging beku melalui berbagai media dilakukan dalam rangka memengaruhi perilaku konsumsi masyarakat untuk membentuk ekspektasi positif masyarakat.

Lalu, bagaimana dengan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan?

Kelompok administered prices atau kelompok yang harganya ditetapkan pemerintah sebetulnya juga mengalami pergerakan yang cukup stabil. Tingkat permintaan jasa transportasi pada masa libur Idul Fitri, terutama pada moda angkutan udara dan antarkota tercatat relatif terkendali.

Angkutan udara, mengalami kenaikan sebesar 12,00 persen (mtm), relatif lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (15,73 perseb mtm). Berbagai pembangunan infrastruktur yang telah beroperasi, seperti jalan darat dan tol, memberikan alternatif moda transportasi yang lebih variatif, termasuk menggunakan kendaraan pribadi.

Hal tersebut juga memengaruhi kenaikan tarif angkutan antarkota yang tercatat sebesar 8,67 persen (mtm), lebih rendah dari rata-rata tiga tahun sebelumnya (9,34 persen mtm). Berbagai perkembangan harga ini membawa kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,90 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata bulan Idul Fitri dalam 3 tahun terakhir (1,25 persen mtm).

Prediksi Indeks Harga Konsumen DKI pada Juli?

Memerhatikan pola pergerakan harga-harga di pasar, dan rencana kebijakan pemerintah di bidang harga, tekanan inflasi Juli 2017 diperkirakan akan tetap terkendali. Berkurangnya permintaan masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi, seiring berakhirnya perayaan Hari Raya Idul Fitri, akan menyebabkan turunnya tekanan inflasi.

Selain itu, kebijakan pemerintah untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 1 Juli 2017, turut mendukung terkendalinya inflasi bulan Juli 2017.

Apa yang harus dilakukan Pemprov DKI agar inflasi terus terjaga ?

engamanan stok pangan DKI dengan mengoptimalkan peran BUMD perlu terus diupayakan. Selain itu, komitmen kuat untuk mengimplementasi Roadmap Program Pengendalian Inflasi yang telah disusun oleh TPID DKI Jakarta sangat diperlukan untuk mencapai inflasi yang rendah dan stabil, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top