Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fluktuasi Harga - Juni 2019, Laju Inflasi Melambat Jadi 0,55 Persen secara Bulanan

Inflasi 2019 Diprediksi Sesuai Target

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Suhariyanto

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan inflasi nasional hingga akhir tahun ini sesuai target pemerintah seiring terkendalinya fluktuasi harga saat Ramadan dan Lebaran. Karenanya, upaya menjaga stabilitas harga perlu terus dilakukan.

Kepala BPS, Suhariyanto, meyakini pencapaian tingkat inflasi nasional pada akhir 2019 bisa di bawah asumsi yang ditetapkan dalam APBN sebesar 3,5 persen. "Saya yakin dengan inflasi hingga Juni, inflasi tahun kalender 2,05 persen dan inflasi tahun ke tahun 3,28 persen, masih akan tercapai," kata Suhariyanto, di Jakarta, Senin (1/7).

Suhariyanto mengatakan puncak laju inflasi pada 2019 sudah terlewati karena biasanya terjadi pada perayaan Puasa dan Lebaran. Untuk itu, menurut dia, apabila pengendalian laju inflasi terus dilakukan pemerintah hingga akhir tahun, maka tingkat inflasi akan terjaga sesuai perkiraan. "Kita semua tahu inflasi tinggi terjadi di Ramadan.

Baca Juga :
Merespons RAPBN 2024

Kalau bisa kendalikan inflasi Desember, maka 3,5 persen itu akan tercapai," katanya. Seperti diketahui, BPS melaporkan laju inflasi nasional pada Juni 2019 sebesar 0,55 persen karena pengaruh tingginya harga cabai merah dan ikan segar. Dengan demikian, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2019 tercatat sebesar 2,05 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,28 persen.

Pencapaian ini tidak jauh berbeda dengan inflasi yoy pada Mei dan Juni 2018 ketika terjadi Ramadan dan Lebaran yaitu masing-masing 3,23 persen dan 3,12 persen. Sementara itu, tingkat inflasi untuk keseluruhan pada 2018 tercatat sebesar 3,13 persen, atau lebih rendah dari 2017 sebesar 3,61 persen.

Suhariyanto mengungkapkan cabai merah memberikan andil inflasi sebesar 0,20 persen dan ikan segar menyumbang andil inflasi 0,05 persen. Dari kelompok sandang, inflasi pada Juni 2019 juga dipengaruhi oleh tingginya harga emas perhiasan yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen. Di wilayah Jawa Barat (Jabar), inflasi pada Juni 2019 tercatat 0,48 persen.

Sementara laju inflasi tahun kalender sebesar 2,14 persen dan laju inflasi secara tahunan (yoy) tercatat 3,48 persen. "Seluruh kota survei di Jawa Barat mengalami inflasi dengan tingkat tertinggi di Kota Depok yakni 1,11 persen, sementara terendah adalah kota Bandung sebesar 0,1 persen," ungkap Kepala BPS Jabar, Dodi Herlando, di Bandung, kemarin.

Perkuat Koordinasi

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi inti yang terkendali tak terlepas dari konsistensi kebijakan bank sentral mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya.

"Ke depan, BI tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil yang diprakirakan di bawah titik tengah kisaran sasaran inflasi 3,5±1 persen pada 2019," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko.

mad/tgh/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top