Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanaman Modal - Investasi di Sektor Industri Manufaktur Sumbang 39,8% dari Total Realisasi

Industri Serap Investasi Rp270,3 T

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sektor industri manufaktur mencatatkan investasi baik dalam negeri (PMDN) maupun asing (PMA) sebesar 270,3 triliun rupiah pada enam bulan pertama 2023. Pemerintah diminta lebih gencar lagi mendorong hilirisasi.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan berdasarkan data Kementerian Investasi/ Badan Koordinator Penanaman Modal, penanaman modal di sektor industri manufaktur menyumbang 39,8 persen dari total realisasi investasi di Tanah Air pada Januari-Juni 2023 yang mencapai 678,7 triliun rupiah.

Secara keseluruhan, total investasi pada Januari-Juni 2023 meningkat 16,1 persen (yoy) dan mencapai 48,5 persen dari target investasi pada 2023 yang ditetapkan sebesar 1.400 triliun rupiah.

Sementara itu, investasi sektor industri manufaktur naik sebesar 17 persen (yoy) pada Januari-Juni 2023.

"Kita bisa lihat pada periode yang sama di tahun lalu, angkanya mencapai 230,8 triliun rupiah, sedangkan di tahun ini mencapai 270,3 triliun rupiah. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan," ujar Menperin di Jakarta, Sabtu (22/7).

Dia mengatakan pihaknya terus mengupayakan agar sektor industri nonmigas meningkatkan realisasi investasi di Indonesia. "Kemenperin selalu membuka diri bagi para pelaku industri yang membutuhkan dukungan dalam rangka memperluas bisnisnya di Indonesia," imbuh Agus.

Pemerintah terus proaktif untuk menarik minat para investor nasional dan global dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pelaku usaha. Peluang investasi terus dikejar, dengan prioritas bagi industrialisasi berbasis hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.

"Kami juga mendorong agar peningkatan investasi dapat memberikan manfaat pada akselerasi transformasi teknologi 4.0, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta pengembangan industri hijau," jelas Menperin.

Pada triwulan II-2023, realisasi investasi secara keseluruhan mencapai 349,8 triliun rupiah, meningkat 15,7 persen (y-o-y). Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya masuk dalam lima besar subsektor dengan realisasi investasi tertinggi, yaitu mencapai 42,4 triliun rupiah.

Subsektor lain yang juga menunjukkan realisasi investasi tinggi, antara lain industri makanan, industri kimia dan farmasi industri tekstil, serta industri karet dan plastik.

Dalam periode tersebut, terserap sebanyak 464.289 orang tenaga kerja. Sementara itu, realisasi investasi di luar Jawa mencapai 182 triliun rupiah, mendominasi keseluruhan investasi sebesar 52 persen.

"Persebaran investasi semakin merata dengan tumbuhnya kawasan-kawasan industri di seluruh Indonesia. Dapat kita lihat, realisasi investasi di Sulawesi Tengah berada pada peringkat keempat di triwulan II-2023, sebesar 26,6 triliun rupiah," kata Agus.

Meningkatnya realisasi investasi hingga Juni 2023 merupakan salah satu indikasi yang menunjukkan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Menperin menilai sinyal positif ini sejalan dengan angka-angka positif yang ditunjukkan oleh indikator lainnya seperti terlihat pada Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Juni 2023 dengan angka 53,93, serta Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur yang tercatat pada 52,5.

Rugikan Negara

Secara terpisah, pengamat ekonomi Universitas Atmajaya Jakarta, Yohanes B Suhartoko, mendorong pemerintah untuk lebih gencar lagi mendorong hilirisasi industri di Tanah Air.

Menurut Suhartoko, ekspor komoditas yang hanya mengeruk sumber daya alam (SDA) dan menjualnya secara mentah lebih banyak ruginya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top