Industri Otomotif RI Berdaya Saing Global

JAKARTA - Industri otomotif di Indonesia mampu berdaya saing di kancah global. Hal ini terlihat dari capaian jumlah ekspor produk kendaraan roda empat atau lebih, termasuk juga komponennya.

Pada periode Januari-September 2021, tercatat ekspor kendaraan CBU (completely built up) sebanyak 207 ribu unit dengan nilai sebesar 37,65 triliun rupiah, kemudian sebanyak 62 ribu set untuk CKD (completely knock down) dengan nilai sebesar 0,96 triliun rupiah, dan 65 juta pieces komponen dengan nilai sebesar 21,86 triliun rupiah. Tujuan ekspor otomotif Indonesia tersebut telah mencapai lebih dari ke 80 negara.

"Dalam rangka menarik investasi untuk produsen kendaraan bermotor low volume khususnya dari Eropa, kami telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 23 tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih," tutur Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemeneperin), Taufiek Bawazier di Jakarta, Jumat (3/12).

Pada peraturan tersebut, terang Taufik, terdapat penyederhanaan persyaratan Completely Knock Down (CKD) dan keteruraian dan kelengkapan Incompletely Knock Down (IKD), serta memberikan kemudahan impor komponen susulan untuk keperluan produksi (shortage, mistake dan reject) yang terkena SNI wajib.

Dia mengatakan beberapa waktu lalu Kemenperin berkunjung ke Jerman. Di sana Kemenperin mengapresiasi kepada PT Mercedes Benz Indonesia yang telah mampu memproduksi model sedan termewah dalam line up Mercedes-Benz saat ini. Hal ini menunjukkan industri otomotif di Indonesia dipercaya sebagai basis produksi kendaraan bermotor semua segmen mulai kelas low, middle sampai premium and luxury.
Halaman Selanjutnya....