Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ramah Lingkungan - Korea Selatan Incar sebagai Pemasok

Industri Otomotif India Dukung Program Mobil Listrik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

NEW DELHI - Ambisi India untuk menggerakkan semua kendaraan baru pada tahun 2030 dengan tenaga listrik, telah membuat produsen komponen otomotif dan pembuat mobil bergegas menyusun rencana awal untuk elektrifikasi.

"Kebijakan mobil baru sedang berjalan dan akan menyertakan peta jalan untuk kendaraan listrik. Semua ini kemungkinan akan dipublikasikan sebelum akhir tahun," kata seorang pejabat pemerintah.

Pembuat mesin India, Cummins, telah berinvestasi dalam penelitian tentang solusi mobil listrik untuk India. Sementara itu, Hyundai Motor Co telah memulai pembicaraan dengan beberapa pemasoknya untuk komponen mobil listrik.

Ashok Leyland, yang meluncurkan bus listrik tahun lalu, telah bermitra dengan SUN Mobility India untuk proyek permulaan bagi mengembangkan teknologi penukaran baterai untuk mobil, bus, dan truk.

"Ini akan menjadi tantangan besar, tapi harus kita rengkuh dan jangan dihindari," kata Anant Talaulicar, Managing Director Cummins India. Dia mengatakan pembuat kendaraan komersial di India telah meminta Cummins untuk mencari solusi mobil listrik dan telah membuat proposal dari perusahaan tersebut untuk berkomitmen bagi investasi modal.

"Itu tidak akan terjadi begitu cepat. Pertama, kita perlu menunjukkan teknologinya. Perusahaan terbuka terhadap akuisisi dan kemitraan karena akan membantu mendapatkan akses ke teknologi lebih cepat," katanya.

Kendaraan listrik mahal karena tingginya biaya baterai yang masih belum diproduksi di India, dan pembuat mobil mengatakan kurangnya stasiun pengisian bahan bakar bisa membuat keseluruhan proposisi tidak layak.

Walau begitu, pemerintah India bertekad untuk terus maju. Lewat sebuah peringatan keras terhadap industri otomotif, Menteri Transportasi Jalan Raya India, Nitin Gadkari, pada Kamis (7/9) lalu,

meminta perusahaan untuk mulai membangun kendaraan listrik dan bahan bakar alternatif atau mereka harus menghadapi risiko dilibas oleh perubahan kebijakan. "Jangan bingung dengan peraturan dan aturan, beralihlah ke motor listrik, bus dan mobil.

Saya tidak akan meminta saran Anda mengenai hal ini. Anda harus melakukan diversifikasi," kata Menteri Gadkari. Pada Mei, pemikir terkemuka India meletakkan peta jalan selama 15 tahun untuk menggerakkan semua kendaraan baru di negara tersebut dengan membatasi pendaftaran mobil bensin dan diesel sambil memberikan insentif dan subsidi untuk penjualan mobil listrik.

Penjualan mobil listrik di India, salah satu pasar mobil dengan pertumbuhan tercepat di dunia, kalah jauh dibandingkan dengan penjualan tahunan lebih dari tiga juta mobil bensin dan diesel pada tahun fiskal lalu, menurut data industri.

"Mahindra & Mahindra adalah satu-satunya pembuat mobil listrik di India, namun dalam beberapa tahun ini dapat diikuti oleh Tata Motors yang telah menjajaki kemungkinan membangun mobil listrik pada platform yang ada," kata Direktur Pengelola Guenter Butschek.

Hyundai, yang menunda rencana untuk meluncurkan mobil hibrida di India setelah ada dorongan pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik, mengatakan bahwa pihaknya perlu menyesuaikan mobil listrik yang ada untuk pasar India.

"Jika tidak dapat menyesuaikan dengan produk yang ada maka kita perlu mengembangkan mobil listrik baru untuk India," kata Direktur Penjualan dan Pemasaran, Rakesh Srivastava.

Pembuat mobil Korea telah memulai pembicaraan dengan pemasok yang ada, namun juga terbuka untuk membentuk kemitraan baru dengan komponen sumber untuk mobil listrik. "Kami ingin tampil segar karena kami menyasar pasar yang luas," pungkas Srivastava. SB/ils/Rtr/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top