Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Insentif Fiskal

Industri Manufaktur Harus Dipacu dengan Relaksasi Tarif PPN

Foto : AFP/CHINA OUT

Karyawan sedang mengerjakan pakaian pelindung sinar matahari di sebuah pabrik di Fuyang, Provinsi Anhui, Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Bhima, penyebab penurunan PMI manufaktur sangat terkait dengan naiknya biaya bahan baku karena pelemahan nilai tukar rupiah, selanjutnya masih tingginya rasio suku bunga, serta adanya tekanan inflasi bahan makanan, sehingga membuat permintaan terhadap produk industri mengalami penurunan.

Selain merekomendasikan untuk melakukan relaksasi tarif PPN, ia juga ingin pemerintah melakukan pengendalian inflasi pangan, ekspansi pasar ekspor alternatif, memberikan diskon tarif listrik 40-50 persen di jam beban puncak, serta melakukan kembali pengetatan impor.

"Impor barang jadi perlu dibatasi dengan tarif dan kebijakan nontarif," katanya.

Sementara itu, pakar ekonomi yang juga Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyampaikan perlunya persiapan yang optimal bila pemerintah merelaksasi PPN agar ketika tarifnya diturunkan tidak mengganggu penerimaan negara yang berujung pada defisit perekonomian.

"Harus kita siapkan dulu di sisi yang lainnya. Karena kalau penerimaan itu turun, sementara belanja pemerintah masih diharapkan naik dengan semua program-program pemerintah, artinya defisit melebar, defisit melebar itu berarti utangnya naik," kata Piter.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top