Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Komoditas Kopi

Industri Mamin Perlu Manfaatkan Bahan Lokal

Foto : ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal /foc

pelapasan Ekspor I Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Presiden Direktur Mayora Group Andre Atmaja (kanan) melihat langsung pengemasan produk di sela acara Pelepasan Kontainer Ekspor ke-250 ribu ke Filipina di Bitung, Tangerang, Banten, Senin (18/2). Hingga saat ini, Mayora Group mampu mengekspor produk makanan dan minuman asli dalam negeri ke seratus negara yang mampu membuktikan produk Indonesia berkelas dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta industri makanan dan minuman (mamin) memanfaatkan sumber daya alam lokal, salah satunya kopi, sebagai bahan baku industrinya. Apalagi RI produsen kopi terbesar di dunia. Langkah hilirisasi dipandang memberikan efek berantai terhadap perekonomian nasional.

Menteri Perindustriam Airlangga Hartarto mencontohkan skema yang dikembangkan PT Mayora, melalui permen Kopiko menjadi produk nomor satu di dunia. Bahkan, Kopiko juga menjadi salah satu kebutuhan astronot di luar angkasa. Selain itu, produk kopi instan Torabika yang juga diminati oleh konsumen mancanegara.

Airlangga menyatakan, pihaknya terus mendorong diversifikasi produk industri untuk mengisi pasar ekspor. Apalagi industri semakin agresif untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan nilai ekspornya. "Hal ini seiring komitmen pemerintah menciptakan iklim usaha yang kondusif dan memberikan kemudahan perizinan termasuk prosedur ekspor," ungkapnya dalam acara pelepasan kontainer ekspor ke 250.000 Mayora Grup di Cikupa, Tangerang, Banten, Senin (18/2).

Selain Airlangga, acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, beberapa Menteri Kabinet Kerja, Direktur Utama PT Mayora Grup Tbk. Andre Sukendra Atmadja serta ribuan karyawan perusahaan tersebut.

Di kancah global, ekspor produk kopi olahan nasional terus meningkat setiap tahunnya. Dari sisi volume, ekspor kopi tercatat 216 ribu ton pada 2018, lebih tinggi dibandingkan pada 2017 sebesar 178 ribu ton dan pada 2016 sebanyak 145 ribu ton. Dari sisi nilai, ekspor kopi pada 2018 mencapai 580 juta dollar AS, naik dibandingkan dua tahun sebelumnya, 487 juta dollar AS pada 2017 dan 428 juta dollar AS pada 2016.

Ekspor itu didominasi oleh kopi olahan berbentuk instan sebesar 87,9 persen dan sisanya berbasis ekstrak dan esence. Tujuan ekspor utama industri pengolahan kopi nasional, antara lain Filipina, Malaysia, Iran, Tiongkok dan Uni Emirat Arab.

Peringkat Keempat

Airlangga juga menyebutkan, Indonesia merupakan negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Hal ini menjadi potensi pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri. Produksi kopi RI sebesar 639.000 ton pada 2017 atau 8 persen dari produksi kopi dunia.

Andre mengungkapkan Mayora hampir secara keseluruhan memberdayakan konten Indonesia termasuk bahan baku yang dipasok dari petani kopi dan singkong Indonesia serta mesin buatan anak bangsa. Mayora Group juga melakukan pembinaan terhadap 70.000 petani kopi dan singkong agar mampu memproduksi hasil pertanian dengan kualitas yang baik dan secara keseluruhan Mayora Group memberdayakan lebih dari 50.000 buruh baik di Indonesia dan di seluruh dunia.

Baca Juga :
Pameran UMKM

"Merek Mayora seperti Torabika, Kopiko, Beng Beng, Danisa tidak hanya berhasil di ekspor ke negara lain, tetapi juga mampu menjadi pemimpin pasar di mancanegara. Andre Atmadja, juga menambahkan bahwa," tutup Andre. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top