Industri Kreatif Digital Bisa Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Asia-Pasifik
BERTAHAN DI ERA DIGITAL | Pedagang Pasar Tanah Abang memasarkan produk pakaian melalui siaran langsung dalam lokapasar daring di Jakarta, Senin (7/10). Sebagian pedagang Pasar Tanah Abang menjalankan strategi berdagang secara konvensional dan daring untuk bertahan di tengah era digital.
Foto: ANTARA/RENO ESNIRJAKARTA - Industri kreatif digital dinilai menjadi sumber baru penggerak ekonomi regional di tengah lesunya permintaan global. Karena itu, kebijakan terarah untuk pengembangan industri kreatif digital dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara regional, terutama di kawasan Asia dan Pasifik.
Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memperingatkan disrupsi digital pada industri kreatif dapat menghadirkan potensi ekonomi yang sangat besar di Asia dan Pasifik. "Namun, lingkungan kebijakan tidak selalu memungkinkan para kreator untuk berkembang dan terhubung dengan rantai nilai global," kata Direktur Jenderal ADB untuk Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan, Bruno Carrasco, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (8/10).
Hal itu disampaikan Carrasco berkaitan dengan peluncuran Tinjauan Industri Kreatif Digital di Asia: Peluang dan Kebijakan untuk Merawat Pertumbuhan dan Menciptakan Lapangan Kerja Berkualitas Tinggi hari ini.
Untuk itu, strategi nasional yang koheren yang mengembangkan bakat dan memperluas industri kreatif digital dapat membantu negara-negara berkembang memanfaatkan ekonomi kreatif global, menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
"Laporan ini dapat membantu industri dan pembuat kebijakan membentuk industri kreatif digital Asia dan Pasifik, menumbuhkan peluang untuk menjembatani warisan budaya yang kaya di kawasan ini dengan seluruh dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Carrasco.
Berdasarkan lebih dari 40 wawancara dengan sejumlah tokoh penting di India, Indonesia, Thailand, dan Vietnam, termasuk dengan asosiasi industri dan profesional kreatif di industri film, gim, dan musik, laporan tersebut menyoroti peluang bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan industri kreatif digital measreka, menilai pengembangan bakat domestik, dan mendorong kebijakan yang menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi.
Meski ada permintaan yang kuat dari perusahaan hiburan global untuk memproduksi konten lokal dan bekerja dengan bakat lokal, namun jumlah produser, penulis skenario, dan programmer lokal yang terampil, masih kurang.
Untuk mengatasi hal itu, ADB dalam laporan tersebut merekomendasikan agar pemerintah dan industri mendefinisikan pengetahuan dan keterampilan penting yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai peran kreatif, membangun sistem pelatihan seumur hidup, memberi insentif kepada bisnis untuk meningkatkan keterampilan pekerja mereka, dan meningkatkan standar kerja.
Tarik Investasi
Strategi jangka panjang itu telah membantu creative powerhouse seperti Kanada, Republik Korea, Singapura, dan Inggris Raya untuk mengembangkan kumpulan bakat domestik dan menarik investasi asing. Laporan tersebut menyaring pelajaran utama dari negara-negara ini yang dapat membantu memandu para pembuat kebijakan untuk mengembangkan industri kreatif.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan pengembangan digitalisasi menjadi salah satu kunci membawa ekonomi Indonesia masuk ke dalam jajaran tiga negara adikuasa ekonomi di kawasan Asia.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya digitalisasi, terutama kebutuhan mendesak akan data center dan data analytic, terutama di sektor perbankan untuk mendukung kemajuan ekonomi nasional.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg