Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Produktivitas

Industri Garmen Dongkrak Produksi Manufaktur

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta- Industri pakaian jadi atau garmen menjadi penggerak utama pertumbuhan produksi manufaktur nasional. Ke depan, industri garmen, terutama busana muslim, tetap menjadi andalan bagi sektor manufaktur, mengingat tingkat konsumsi di dalam negeri untuk produk tersebut terus menunjukkan tren peningkatan.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (2/5), produksi industri pakaian jadi melonjak 29,19 persen pada triwulan I-2019 sehingga mendongkrak pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang sebesar 4,45 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy).

"Industri pakaian jadi naik tajam. Ini menggembirakan, mengingat ekspor pakaian jadi juga naik signifikan," kata Kepala BPS, Suharyanto di Jakarta, kemarin.

Selain industri pakaian jadi, beberapa industri manufaktur juga mengalami pertumbuhan produksi tertinggi pada triwulan I 2019, meliputi industri minuman naik 24,82 persen, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman naik 21,44 persen, industri pengolahan tembakau 17,19 persen, dan industri furnitur naik 12,92 persen.

Sementara itu, industri busana muslim semakin prospektif karena dukungan faktor penduduk yang mayoritas beragama Islam. Belanja busana muslim selama Ramadan hingga lebaran tahun ini ditargetkan meningkat menjadi 300 persen dari hari biasanya. Estimasi itu lebih tinggi dibanding transaksi pada periode sama di negara lain.

Potensi Besar

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyebutkan dengan posisi seperti itu, RI semakin berpeluang menjadi pusat fesyen muslim dunia. Selain pangsa pasar domestik yang besar, Indonesia juga mempunyai potensi besar dalam pengembangan industri yang berbasis lifestyle atau gaya hidup, termasuk produsen fesyen, kosmetika, dan perhiasan. Tiga subsektor ini mampu tumbuh di atas tiga persen.

Demi menjadikan RI sebagai pusat fesyen muslim dunia, Kemenperin, terang Airlangga, akan memperkuat sumber daya manusia (SDM) sektor kerajinan untuk menambah jumlah desainer dan pengrajin. Hal itu menindaklanjuti instruksi presiden Joko Widodo yang akan fokus pada pembangunan SDM ke depannnya.

Saat ini jumlah sekolah atau pendidikan vokasi yang khusus memiliki jurusan kerajinan hanya satu sekola, yakni di Demak. "Kita akan tambah, buka lagi agar sumber daya pengrajin atau desainer kita meningkat dan bertambah,"ungkap Airlangga pada Pembukaan Pameran Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019 di Jakarta, Rabu (1/5). ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top