Industri Asuransi Tetap Optimistis Tahun Ini
PERENCANAAN KEUANGAN | President Director & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland bersama Director & GM Agency Manulife Indonesia Novita Rumngangun meluncurkan produk MiProsper Assurance for Pension (MiPASSION) di Jakarta, Kamis (19/1). Seiring besarnya potensi asuransi di Indonesia, Manulife meluncurkan produk dengan premi terjangkau dan bakal banyak diminati orang, terutama yang ingin mempunyai persiapan pensiun.
Foto: KORAN JAKARTA/WAHYU APJAKARTA - Pelaku industri asuransi optimistis peluang bisnis tahun ini prospektif di tengah kondisi perekonomian yang menantang. Hal itu didukung pemahaman masyarakat tentang pentingnya asuransi meningkat, sementara tingkat penetrasi layanan keuangan nonbank tersebut masih rendah.
Berdasarkan hasil survei Manulife Asia Care 2022, sebanyak 83 persen masyarakat Indonesia menyatakan butuh asuransi. Dari jumlah tersebut, sekitar 76 persen ingin membeli produk asuransi.
Lebih lanjut, tingkat penetrasi asuransi masih rendah, sekitar 3,18 persen menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2021 dengan rincian asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, asuransi sosial 1,45 persen, dan asuransi wajib 0,08 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional pascapandemi masih positif di atas 5 persen.
"Artinya masih banyak peluang pertumbuhan asuransi," kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono.
Karenanya, Manulife Indonesia membidik peluang di industri asuransi di Indonesia dengan produk yang sangat dibutuhkan masyarakat. "Tahun 2023 memang menjadi tantangan, tapi sekaligus peluang bagi kami. Jadi, berdasarkan hasil survei kami itu, ternyata banyak masyarakat yang butuh proteksi. Itulah alasan mengapa kami menghadirkan produk MiPassion hari ini," ujar Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland saat meluncurkan produk asuransi MiProsper Assurance for Pension (MiPassion) di Jakarta, Kamis (19/1).
Menurut Ryan Charland, hadirnya produk itu sebagai simbol optimisme terhadap kondisi Indonesia yang sangat potensial. Apalagi, hampir 38 tahun Manulife berada di Indonesia, selalu ingin memberi apa yang dibutuhkan nasabah. Ryan Charland memaparkan, MiPassion adalah produk inovatif terkini yang mengukuhkan komitmen perusahaan untuk memudahkan keputusan finansial nasabah dan membuat hidup nasabah semakin hari semakin baik.
Pengingat Terbaik
Sementara itu, Director & GM Agency Manulife Indonesia Novita Rumngangun menjelaskan, selain manfaat kesehatan dan santunan rawat inap harian, MiPassion memiliki manfaat seperti manfaat meninggal dunia, tambahan manfaat meninggal dunia kerena kecelakaan, dan manfaat akhir masa pertanggungan. Premi dimulai dari 5 juta rupiah per tahun untuk proteksi hingga usia 85 tahun.
"MiPassion adalah pengingat yang baik untuk kita semua untuk memiliki pertanggungan yang tepat ketika kita sehat dan punya penghasilan yang stabil, sehingga kita dapat merencanakan, dan melindungi keuangan masa depan kita. MiPassion merupakan solusi komprehensif dengan metode pembayaran premi 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun yang dapat dipilih nasabah sesuai kebutuhan dan kenyamanan mereka," ujar Novita.
Dia menjelaskan, MiPassion yang dijual lewat distribusi keagenan itu melengkapi rangkaian solusi dari Manulife Indonesia yang menunjukkan tekad kuat perusahaan untuk mengurangi kesenjangan proteksi dengan cara melindungi sebanyak mungkin keluarga Indonesia.
"Ini bukan produk pensiun, tetapi komplimen jika nasabah memiliki DPLK. Memberi tambahan dana untuk biaya hidup saat pensiun. Saat kita sakit ketika sudah pensiun, sering kita tidak bisa menyiapkan dana kesehatan, uang yang kita siapkan akan tergerus. Padahal, saat pensiun, biaya akan semakin tinggi. Dengan produk ini, saat kita pensiun, kita tidak perlu khawatir, karena akan mendapat proteksi, jelas ini memutuskan sandwich generation," tutur Novita.
Dia menambahkan kehadiran tersebut diharapkan dapat membatu memutus rantai sandwich generation. Sebagai catatan, sandwich generation atau generasi sandwich merupakan sebutan bagi sekelompok orang yang memiliki orang tua yang sudah berumur dan juga anak-anak, sehingga mereka harus merawat anak-anak dan orang tua mereka.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia