Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Layananan Perlindungan

Industri Asuransi Mitigasi Risiko Hulu Migas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis berkat dukungan industri asuransi, industri hulu migas mampu mengejar target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Konsorsium asuransi berperan penting dalam proyek hulu migas. Sebab, kalau proyek hulu migas tidak diasuransikan, biaya yang dikeluarkan oleh negara melalui SKK Migas atau KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) akan sangat besar jika terjadi kecelakaan kerja.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko mengucapkan, industri asuransi membantu industri hulu migas dalam memitigasi risiko. Terlebih lagi target 1 juta bph itu memang tak mudah, selain melibatkan teknologi dan investasi yang tinggi juga memiliki risiko yang tinggi, sehingga perlu dukungan industri asuransi terhadap risiko kegiatan hulu migas.

"Selama ini dukungan sudah diberikan oleh asuransi berupa sisi penyelesaian klaim sesuai yang ada dalam polis sehingga mengurangi kerugian yang diderita oleh hulu migas. Pihak asuransi juga sudah menekan premi sehingga lebih kompetitif. Semoga berkat dukungan industri asuransi target produksi 1 juta barel per hari itu tercapai,"ujar Arief dalam diskusi terkait Hulu Migas dan Peranan Asuransi di Jakarta, Rabu (14/7).

Dia menuturkan bila tak ada penemuan cadangan baru maka produksi minyak mentah (lifting) pada 2030 hanya 281 ribu bph, padahal berdasarkan rencana umum energi nasional (RUEN) kebutuhan minyak kita saat itu sebesar 2,27 juta BOPD (barel oil per day) dan gas 11,7 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top