Indonesia Soroti Multilateralisme Vaksin dalam Pertemuan D-8
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar
JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Mahendra Siregar, menyoroti pentingnya dukungan kelompok negara berkembang D-8 (Developing Eight) terhadap akses yang setara dan adil terhadap vaksin di tengah peperangan dunia melawan pandemi virus Covid-19.
"Dalam jangka pendek, D-8 harus berada di baris depan dalam mempromosikan multilateralisme vaksin dibandingkan nasionalisme vaksin dan proteksionisme vaksin," kata Wamenlu Mahendra dalam Sesi Pertemuan ke-17 Dewan Menteri-Menteri D-8 yang dipantau dari Jakarta, Rabu (7/4).
Menurutnya, D-8 memiliki peran penting untuk memastikan bahwa vaksin Covid-19 dapat didistribusikan dengan adil bagi seluruh umat manusia tanpa ada halangan apapun.
"Dalam konteks ini, kita perlu mendukung platform COVAX sebagai satu-satunya wadah untuk memastikan akses vaksin yang setara dan harga yang terjangkau untuk semua," tegas dia.
D-8 merupakan kelompok yang mulai berdiri pada 1997 melalui adopsi Deklarasi Istanbul dan beranggotakan delapan negara berkembang yakni Indonesia, Bangladesh, Mesir, Malaysia, Pakistan, Turki, dan Iran.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya