Indonesia Soroti Kesenjangan Pembangunan di Negara-negara OKI
Menlu Indonesia, Retno Marsudi
JAKARTA - Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dinilai masih menghadapi tantangan besar yakni kesenjangan pembangunan. Beberapa negara anggota OKI bahkan sedang bergulat dengan kemiskinan yang meluas.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam pidatonya pada KTT OKI di Banjul, Gambia, akhir pekan lalu, menyebutkan kalau ada 21 dari 46 negara berkembang merupakan anggota OKI yang angka kemiskinannya meluas.
Sebab itu, Indonesia mendesak keterlibatan lebih besar sektor swasta di negara-negara OKI melalui peningkatan kesepakatan perdagangan dan investasi. Retno juga dalam kesempatan itu menekankan pentingnya OKI memprioritaskan kemajuan akan hak pendidikan perempuan di Afghanistan.
"Perempuan di Afghanistan dan belahan dunia lainnya berhak mendapatkan persamaan hak, dan isu perempuan harus diarusutamakan dalam kebijakan dan kegiatan OKI," kata Retno.
Menanggapi kondisi di negara anggota OKI tersebut, pakar kemiskinan dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Bagong Suyanto, mengatakan negara-negara OKI harus memperioritaskan program pembangunannya untuk mengatasi kesenjangan di wilayahnya agar menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya