Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Sangat Berkomitmen dalam Pengendalian Perubahan Iklim

Foto : Istimewa

Menteri LHK Siti Nurbaya pada kick off sosialisasi sub nasional Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, di 22 provinsi yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Update target penurunan emisi di Tanah Air menujukkan bahwa Indonesia sangat berkomitmen dalam pengendalian perubahan iklim.

LABUAN BAJO - Indonesia sangat kuat dalam komitmen pengendalian perubahan iklim. Target penurunan emisi Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Updated disajikan untuk sektor-sektor yang meliputi Forest and Other Land Use (FOLU) serta pertanian (untuk urusan sektor lahan); energi, limbah, serta industri (untuk urusan sektor non-lahan).

"Sektor FOLU ditargetkan dapat berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya pada kick off sosialisasi sub nasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, di 22 provinsi yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/2).

Menurut siaran persnya, Menteri Siti Nurbaya menjelaskan dalam menggambarkan keseriusan Indonesia untuk urusan penanganan isu perubahan iklim ini, Indonesia menginisiasi Indonesia FoLU Net Sink 2030, yang merupakan pencanangan pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, di mana kondisi tingkat serapan sudah berimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi sektor terkait pada tahun 2030.

Ditambahkan Menteri Siti, Indonesia FOLU Net Sink 2030 merupakan agenda implementasi mitigasi dan adaptasi iklim yang dirancang berkaitan dengan hutan dan lahan. Termasuk dalam agenda ini ialah kegiatan kehutanan, partisipasi masyarakat seperti hutan adat dan mangrove baik di hutan maupun mangrove dalam kehidupan masyarakat di pantai dengan silvo-fisheries atau ekowisata juga dalam pengawasan deforestasi dari gambut (dekomposisi dan kebakaran).

Selain itu peningkatan kapasitas hutan alam mengurangi degradasi dan meningkatkan regenerasi restorasi dan tata kelola air gambut, restorasi dan rehabilitasi hutan, kelola hutan lestari, optimasi lahan produktif dan penegakan hukum.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top