Indonesia Punya Potensi Besar untuk Kurangi Emisi Karbon secara Global
Foto: istimewaJAKARTA - Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengurangi emisi karbon tidak hanya secara nasional, namun juga secara global. Kontribusi Indonesia secara global dapat dinilai dari berhasil atau tidaknya ekosistem perdagangan karbon.
"Kalau Indonesia tidak berhasil dalam melakukan langkah-langkah tadi (perdagangan karbon), kita tidak bisa terlalu optimistis dunia akan berhasil, karena di tempat lain, kita tidak akan menjumpai potensi sebesar di Indonesia dalam hal mengurangi emisi karbon," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, dalam "Seminar Nasional Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peluang Perdagangan Karbon di Indonesia" yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin (18/9).
Seperti dikutip dari Antara, selain melalui keberhasilan ekosistem perdagangan karbon melalui bursa karbon, Mahendra mencontohkan terdapat tiga langkah lain yang dapat dilakukan Indonesia agar menjadi pemain utama dalam pengurangan emisi karbon di dunia.
- Baca Juga: Pemerintah Perkuat Ekonomi Lokal di IKN
- Baca Juga: Perigatan Hari Aids Sedunia
Pertama, Mahendra memberi contoh restorasi gambut yang sedang dilakukan di Tanjung Jabung Timur, Jambi untuk dimanfaatkan kembali menjadi lahan pertanian. Program tersebut perlu digalakkan lebih luas di berbagai wilayah Indonesia sebagai wujud komitmen terhadap kontribusi yang ditetapkan secara nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC).
Harus Bersinergi
Kedua, tambah dia, pemerintah beserta para pemangku kepentingan (stakeholder) harus bersinergi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Hal itu disebabkan kesejahteraan masyarakat dari segi sosial dan ekonomi juga menjadi bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Ini adalah basis dari yang disebut triple bottom line dari pembangunan berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan sosial, pertumbuhan pembangunan ekonomi, dan menjaga serta membangun lingkungan hidup yang kemudian elemen dari itu adalah aspek hijaunya," ujar Mahendra.
Ketiga, Mahendra mengimbau kebijakan-kebijakan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi perlu diterapkan di seluruh wilayah Indonesia, tak hanya di Jambi tanpa meninggalkan aspek profitabilitas.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Wanita 50 Tahun Berikan Kisah Inspiratif untuk Berwirausaha
- 2 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 3 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 4 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 5 Klasemen Liga Jerman: Bayern Muenchen Masih di Puncak
Berita Terkini
- Presiden Prabowo Menjamu Puluhan Pengusaha AS di Istana Negara
- Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh: Waspada Ancaman ‘Megathrust’ dan alarm Perbaikan Mitigasi Bencana
- Indonesia-Kanada Perkuat Kolaborasi Mineral Kritis dan Transisi Energi
- Hotel Ciputra Jakarta Bersama Swiss-Belhotel Internasional Se-Jabodetabek Berkunjung ke Panti Tresna Werdha Budi Mulia 3
- Elton John Mengaku 'Kehilangan Penglihatan' karena Infeksi Mata