Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan EBT

Indonesia Perlu Sediakan Energi Emisi Rendah

Foto : ANTARA/FB ANGGORO

PANEL SURYA I Deretan panel surya terpasang di atas gedung kantor Gubernur Riau di Kota Pekanbaru, Jumat (28/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha, menilai perlunya sosialisasi dan edukasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk merealisasikan ekonomi hijau.

Berbeda dengan model pembangunan konvensional yang mengandalkan praktik tidak berkelanjutan seperti eksploitasi sumber daya alam dan bahan bakar fosil sebagai sumber pemenuhan kebutuhan energi, ekonomi hijau menerapkan praktik ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

"Penerapan ekonomi hijau selaras target penurunan emisi karbon dan peningkatan bauran sumber energi terbarukan, sebagaimana telah disetujui dalam Paris Agreements melalui dokumen Nationally Determined Contribution (NDC)," kata Satya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/5) seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan target Paris Agreement adalah menjaga kenaikan temperatur global tidak melebihi dua derajat Celsius dan mengupayakan menjadi 1,5 derajat Celsius.

Berdasarkan target tersebut, pemerintah Indonesia menerbitkan UU No 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement, yang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai NDC pada 2030 yaitu 29 persen dari business as usual (BaU) dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dari BaU dengan bantuan internasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top