Indonesia Perjuangkan Komitmen Pengurangan Emisi Karbon Sektor Penerbangan Sipil Global Sesuai Perjanjian Paris
Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta
MONTREAL - Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi, telah memimpin delegasi Indonesia dalam penyusunan komitmen global pengurangan emisi CO2 sektor penerbangan global dalam pertemuan International Civil Aviation Organization (ICAO) High Level Meeting on the Feasibility of a Long-Term Aspirational Goal for International Aviation CO2 Emissions Reductions (HLM - LTAG) di Montreal, Kanada, pada 18 hingga 22 Juli lalu.
Menhub Budi Karya menegaskan Indonesia memiliki kepentingan besar terhadap pertumbuhan dan pemulihan sektor penerbangan sipil global yang ramah lingkungan. Memiliki 251 bandara, Indonesia diproyeksikan akan menjadi pasar transportasi udara terbesar ke-empat dunia pada 2036 oleh International Air Transport Association (IATA).
"Sektor penerbangan merupakan isu prioritas karena terkait langsung dengan sektor pariwisata, perdagangan, dan industri. Hal ini tentunya sangat krusial bagi pemulihan ekonomi nasional pascapandemi," kata Menhub Budi Karya, seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Kamis (28/7) lalu.
Negara maju, menurut Menhub Budi Karya harus lebih aktif dalam upaya dekarbonisasi sektor penerbangan sipil global. Adapun bagi negara berkembang, Menhub Budi Karya mendorong agar diberikannya fleksibilitas, sehingga upaya pengurangan emisi CO2 dapat tercapai tanpa menghambat pertumbuhan sektor penerbangan nasional yang berkelanjutan.
"Hal ini merupakan cerminan dari prinsip tanggung jawab bersama yang berbeda (common but differentiated responsibilities-and respective capabilities) yang diakui dalam Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC)," ujar Menhub Budi Karya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya