Indonesia Perjuangkan Komitmen Pengurangan Emisi Karbon Sektor Penerbangan Sipil Global Sesuai Perjanjian Paris
Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta
Untuk mendorong terwujudnya penerbangan yang ramah lingkungan, Menhub Budi Karya antara lain juga menekankan pentingnya meningkatkan produksi dan ketersediaan bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan (sustainable aviation fuels/SAF) dengan harga terjangkau untuk mendukung pencapaian ICAO LTAG, meminta negara-negara untuk mendorong penggunaan seluruh bahan baku bioenergi untuk pembuatan SAF tanpa diskriminasi, dan menyampaikan pentingnya aspek pendanaan dan kerja sama teknis dalam rangka mengurangi emisi CO2 bagi sektor penerbangan sipil global.
Pertemuan ICAO HLM - LTAG berhasil menyepakati rekomendasi untuk pembentukan komitmen jangka panjang pengurangan emisi karbon sektor penerbangan sipil internasional, yakni mencapai non emisi karbon pada 2050 (aviation net zero). Implementasi komitmen aviation net zero tersebut harus mempertimbangkan situasi dan kemampuan masing-masing negara, termasuk masalah tingkat pembangunan, kesiapan industri penerbangan sipil domestik serta prioritas kebijakan pembangunan nasional.
Rekomendasi ICAO HLM - LTAG akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan Majelis ICAO ke-41 pada Oktober 2022 yang apabila disepakati, akan menjadi Resolusi Majelis ICAO.
Sebanyak 27 pejabat setingkat menteri/wakil menteri dan 600 delegasi dari 112 negara serta organisasi internasional turut hadir dalam pertemuan ICAO HLM- LTAG yang diselenggarakan secara hybrid di Montreal. I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya