Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembantu Presiden - Menteri Harus Paham Kesulitan Rakyat Terutama Petani

Indonesia Maju Butuh Dukungan Menteri Terbaik

Foto : Sumber: BPS, World Bank – Litbang KJ/and
A   A   A   Pengaturan Font

Sebelumnya dikabarkan, Presiden terpilih, Jokowi, mengungkapkan akan melanjutkan tugas sejarah, mengemban amanat yang telah diberikan rakyat untuk kembali memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan.

"Saya dan KH Ma'ruf Amin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh rakyat kepada kami berdua untuk melanjutkan tugas sejarah, mengemban amanat kepercayaan rakyat membawa seluruh rakyat Indonesia menuju Indonesia maju yang bermartabat, sejajar dengan negara-negara lain di dunia," jelas Jokowi, usai penetapan dirinya dan Ma'ruf Amin menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jakarta, Minggu (30/6).

Pakar Ekonomi Pertanian UGM, Jangkung Handoyo Mulyo, menambahkan, saat ini perekonomian nasional tersandera oleh berbagai kepentingan dari masing-masing kelompok afiliasi menteri. Untuk itu, diperlukan seorang menko perekonomian yang berkomitmen kuat pada kedaulatan ekonomi domestik, memiliki kemampuan teknis, memahami mikro dan makro anatomi ekonomi Indonesia agar bisa tumbuh tinggi, di atas 7 persen.

"Butuh komitmen untuk kedaulatan pangan dan penguatan basis ekonomi nasional sehingga tidak bergantung impor yang merugikan pelaku ekonomi dalam negeri. Misalnya, impor pangan saat panen raya, penerapan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang merugikan petani. Impor barang konsumsi, padahal substitusinya bisa diproduksi di dalam negeri," imbuh Jangkung.

Menurut dia, komitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan lebih dari sekadar swasembada pangan. Sebab, kedaulatan pangan mengandung isu kebijakan, sedangkan swasembada hanya bicara teknis yakni mendapat pangan dari sumber domestik.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S, Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top