Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Krisis Pangan

Indonesia Jangan Terlena dengan Surplus Beras Tiga Tahun Terakhir

Foto : ISTIMEWA

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko - Berdasarkan laporan Unicef, jumlah penduduk yang menderita keku­rangan gizi di dunia mencapai 767,9 juta orang pada 2021. Selain itu, sebanyak 394 juta masyarakat global sedang ke­sulitan dalam sektor pangan.

A   A   A   Pengaturan Font

Alternatif Baru

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu menilai Indonesia masih diuntungkan oleh kondisi iklim dan cuaca. Hal itu karena fenomena La Nina atau curah hujan tinggi yang terjadi saat ini menyebabkan Indonesia tidak gagal panen. Namun di sisi lain, Indonesia juga terdampak konflik Russia dan Ukraina dan persoalan politik di Belarus.

"Konflik Russia-Ukraina membuat kita tidak bisa impor gandum. Padahal kebutuhan kita sebesar 30 persen. Persoalan politik di Belarus, membuat kita harus impor pupuk dari negara lain dengan harga lebih tinggi. Belum lagi kenaikan harga minyak dunia yang membuat situasi semakin sulit. Ini tantangan dan harus kita cari solusinya," tegas Moeldoko.

Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah jelasnya sudah bekerja keras untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat perubahan iklim dan instabilitas geopolitik global. Pemerintah berupaya mendiversifikasi pangan, mengoptimalkan pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, hingga kebijakan politik anggaran untuk ektensifikasi lahan-lahan pertanian.

"Untuk diversifikasi pangan, saya sudah mengawali menanam sorgum di Nusa Tenggara Timur, dan ternyata dalam kondisi yang kering, sorgum bisa tumbuh dengan subur. Nah, kita perlu mencari alternatif-alternatif pangan baru untuk menggantikan beras," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top