Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lingkungan Hidup

Indonesia Harus Konsisten Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Foto : ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A/POOL

RATAS EMISI GAS RUMAH KACA I Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/7). Ratas tersebut membahas kelanjutan kerja sama penurunan emisi gas rumah kaca antara Indonesia dan Norwegia. Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 26 persen pada 2020.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajajaran konsisten melanjutkan program pemulihan lingkungan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Presiden mengingatkan bahwa Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 26 persen pada 2020. Hal tersebut merupakan kesepakatan antara Indonesia dengan Norwegia sejak 2010 lalu.

"Kita harus terus konsisten menjalankan program pemulihan lingkungan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas membahas kelanjutan kerja sama penurunan emisi GRK Indonesia-Norwegia, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (6 /7).

Indonesia memiliki kerja sama penurunan gas rumah kaca dengan Norwegia sebesar 26 persen pada tahun 2020 dan naik sebesar 29 persen pada tahun 2030. Selain itu, Indonesia juga memiliki komitmen penurunan emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030, serta penurunan 41 persen dengan kerja sama teknik dari luar negeri.

Penurunan emisi karbon juga dilakukan dalam sejumlah sektor, antara lain sektor kehutanan 17,2 persen, sektor energi 11 persen, sektor limbah 0,32 persen, sektor pertanian 0,13 persen, serta sektor industri dan transportasi 0,11 persen.

Dalam ratas itu, Kepala Negara juga menekankan tentang perlindungan gambut dan rehabilitasi hutan, terutama untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau seperti saat ini. Selain itu, Presiden juga mendorong program pengembangan energi yang ramah lingkungan, seperti pengembangan Biodiesel 30 persen (B30) hingga mencapai B100.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top