Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Evaluasi Olimpiade

Indonesia Harus Fokus Melahirkan Bintang Baru

Foto : ARUN SANKAR / AFP

mengambil bola I Pebulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung berusaha mengambil bola saat melawan Pebulutangkis Korea Selatan, An Se-young dalam pertandingan semifinal bulu tangkis tunggal putri mereka pada Olimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle Arena di Paris, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Adapun Gregoria di peringkat 7, begitu pula dengan Fajar/Rian. Sementara itu, Rinov/Pitha peringkat 12. "Jadi, posisinya berat. Mereka tidak dalam posisi di atas," ujarnya. Belum lagi kalau melihat track record ke belakang sebelum Olimpiade digelar.

Malaysia Open sampai Kanada Open hanay dua gelar dari pemain yang ke Olimpiade. Di tengah situasi pelik tersebut, sambungnya, regenerasi pemain bulu tangkis untuk lapis kedua tidak berjalan. Situasi itu akhirnya membuat federasi terus menerus menggantungkan harapan pada pemain senior.

Dia membandingkan dengan pemain-pemain dari negara lain yang memiliki lapis kedua seperti Kunlavut Vitidsarn dari Thailand, Lakshya Sen dari India, dan Li Shifeng dari Tiongkok. Daryadi mengatakan, agak sulit untuk kembali mengharapkan tim bulu tangkis meraih medali emas Olimpiade 2028. Ini selama tidak ada perubahan besar dari federasi.

Apalagi jika masih mengandalkan pemain sekarang. "Bukan tidak mungkin situasi seperti ini akan terus berlangsung hingga 2-3 tahun mendatang. Karena kita belum memiliki pemain lapis kedua yang benar-benar siap melejit," tandasnya.

Itulah mengapa dia menyarankan Kemenpora mulai mengarahkan fokus serta dukungan finansial ke "bintang baru" yang dianggap menunjukkan potensi lebih. MIsalnya, cabor angkat besi, panjat tebing, dan panahan. "Jangan melulu bulu tangkis yang diharapkan," ucapnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top