Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Harus Contoh! Negara Timur Tengah Ini Mengembangkan Cara Perawatan Baru Bagi Pasien Obesitas

Foto : Glu Care

Kerja sama Glu Care dan Novo Nordisk.

A   A   A   Pengaturan Font

Glu Care, startup teknologi kesehatan terkemuka Dubai, telah bermitra dengan perusahaan farmasi global Novo Nordisk yang merupakan pemimpin pasar dalam ranah diabetes dan obesitas untuk memperkenalkan cetak biru masa depan perawatan kesehatan, seperti dikutip dari Zawya.

Dalam sebuah pernyataan, startup asal Dubai itu menjelaskan kerjasama keduanya akan mengusung program percontohan "150-patient weight management", menantang cara penyedia perawatan tradisional melihat dan mengelola kondisi kronis seperti obesitas. Zawya menuturkan model perawatan untuk program percontohan akan menggabungkan biomarker digital baru di samping terapi yang ada. Dengan memanfaatkan teknologi, Glu Care berupaya menawarkan tingkat rawat inap dan perawatan jarak jauh berbasis data yang tak tertandingi bagi pasien penderita obesitas.

Apabila dibandingkan dengan model perawatan tradisional, model tersebut diharapkan mampu meningkatkan tingkat perawatan dan pada akhirnya hasil pengobatan. Kemitraan inovatif keduanya juga akan menempatkan akuntabilitas untuk hasil versus biaya pada penyedia dan bukan pada perusahaan asuransi atau pasien.

Program enam bulan, yang dimulai pada bulan September itu terbuka untuk orang dengan obesitas, yakni mereka yang memiliki indeks massa tubuh sekitar 30 atau lebih. Tak hanya itu, program juga terbuka untuk individu dengan indeks massa tubuh 27 atau lebih yang juga memiliki setidaknya satu penyakit penyerta terkait berat badan. Setelah terdaftar dalam program ini, pasien akan berada di bawah perawatan tim klinis multi disiplin Glu Care, yang terdiri dari pelatih kesehatan, ahli gizi, perawat atau pendidik pasien dan ahli endokrin, dengan tim perawatan tambahan memantau pasien secara virtual.

Dalam laporan Zawya, pasien akan dibekali dengan teknologi yang dapat dipakai, termasuk perangkat Internet of Things (IoT) untuk pemantauan data berkelanjutan. Data, atau biomarker digital, yang dikumpulkan dari alat yang dapat dipakai pasien dan terhubung ini akan segera tersedia bagi pasien di aplikasi seluler Glu Care. Tim klinis juga akan memiliki akses ke semua data yang dikumpulkan melalui platform analitik cerdas, yang memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti kepada tim perawatan.

Peserta tentunya akan terus dipantau oleh tim klinis Glu Care untuk kepatuhan dan kemajuan antara tiga kunjungan langsung wajib yang diperlukan oleh peserta untuk menyelesaikan program. Mereka yang terdaftar dalam program ini juga dapat menghubungi dokter dan pelatih mereka dengan pertanyaan dan kekhawatiran langsung melalui aplikasi Glu Care, memastikan bahwa perawatan mereka sangat dipersonalisasi.

"GluCare.Health dan Novo Nordisk sangat yakin dengan keberhasilan model perawatan ini sehingga jika pasien tidak kehilangan setidaknya 10 persen dari berat badan mereka pada akhir program enam bulan, Glu Care dan Novo Nordisk akan menanggung semua atau sebagian dari biaya sebagai bagian dari percontohan penggantian berbasis nilai. GluCare.Health berkomitmen untuk transparansi dalam hal pelaporan hasil program," ujar Wakil Presiden dan Manajer Umum Novo Nordisk, UEA, Mads Bo Larsen, seperti dikutip dari Zawya.

Larsen juga menuturkan bahwa program percontohan ini akan membahas sifat kompleks obesitas dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya, di mana pun di dunia. Sementara Co-Founder dan Ketua Glu Care, Ali Hashemi mengatakan bahwa kemitraan dan model bayar-untuk-kinerja adalah kepercayaan untuk model perawatan Glu Care yang komprehensif dan sangat individual, serta tantangan bagi penyedia perawatan lainnya. Cetak biru untuk program perawatan ini memiliki potensi untuk menyelamatkan ekonomi dan bisnis UEA miliaran dolar dalam biaya kesehatan dan karena kehilangan produktivitas. Hal itu karena satu dari tiga orang dewasa yang terkena dampak obesitas di UEA.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top