Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia dan Afrika Sepakati Kerja Sama 2,9 Miliar Dolar AS pada Hari ke-2 IAF

Foto : ANTARA/Putu Indah Savitri

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury memberi keterangan dalam konferensi pers yang digelar di sela-sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Badung, Bali, Senin (2/9/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Badung - Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury mengatakan hingga hari ke-2 perhelatan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 sudah disepakati sejumlah kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika dengan total nilai 2,9 miliar dolar AS (USD).

"Sampai dengan sejauh ini, yang sudah kita lihat dan juga sudah terealisasi itu kurang lebih sekitar 2,9 miliar dolar AS, jadi kurang lebih sekitar Rp41 triliun-Rp42 triliun," ujar Pahala dalam konferensi pers di sela-sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Badung, Bali, Senin.

Pahala mengatakan bahwa berbagai kerja sama tersebut akan terus ia monitor, dan berharap angka 3,5 miliar dolar AS (Rp54,38 triliun), sebagaimana yang ditargetkan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dapat segera tercapai.

Secara keseluruhan, kerja sama tersebut meliputi sektor kesehatan, khususnya di bidang vaksin dan juga obat-obatan yang mencapai 94,2 juta dolar AS.

Selain itu juga terdapat kerja sama di sektor energi yang mencakup eksplorasi gas dan pembangunan infrastruktur listrik dengan kesepakatan bisnis yang mencapai 1,4 miliar dolar AS.

"Di sektor pangan, khususnya untuk produksi pupuk memperoleh kesepakatan bisnis senilai 1,2 miliar dolar AS," ucapnya.

Pahala menambahkan bahwa berbagai kesepakatan tersebut di luar berbagai kesepakatan bisnis yang belum ada penandatanganan nota kesepahaman.

"Ini juga tentunya akan kami kejar terus berbagai potensi kesepakatan bisnis yang sifatnya adalahhot prospect. Artinya, belum ditandatangani, tetapi sudah cukup matang untuk bisa kami kejar dalam beberapa waktu," kata Pahala.

Dalam kesempatan tersebut, Pahala juga menjelaskan bahwa pembiayaan dari kerja sama tersebut akan menggunakan berbagai mekanisme, seperti pendanaan dari investor yang terlibat di dalam kerja sama tersebut, pinjaman, hingga dukungan dari lembaga keuangan internasional atauinternational financial institution(IFI).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum kedua mencatat kenaikan kesepakatan bisnis yang mencapai 3,5 miliar dolar AS (Rp54,38 triliun).

Angka tersebut naik signifikan dibandingkan dengan 586,56 juta dolar Amerika (sekitar Rp9,04 triliun) yang dicapai pada IAF pertama, yang diadakan pada 2018.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top