Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemberdayaan Petani

Indonesia Butuh Ribuan Desa Devisa

Foto : KJ/WAHYU AP
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Yakub, Indonesia butuh banyak, ribuan Desa Devisa agar pertumbuhan ekonomi bisa melesat. Sudah terbukti, komoditas pertanian dan kerajinan berbasis pedesaan selalu menjadi unggulan dalam situasi normal maupun krisis.

Sekretaris Perusahaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), atau Indonesia Eximbank, Agus Winarto, mengatakan akan terus mengembangkan program Desa Devisa untuk mendorong produk lokal bisa mendunia. Keberhasilan program Desa Devisa di dua wilayah, yaitu Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diharapkan dapat diduplikasi ke sejumlah wilayah di Indonesia.

"LPEI sedang mengembangkan Desa Ddevisa di beberapa wilayah yang memiliki potensi komoditas unggulan, antara lain beras dan kopi. Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan peluncuran Desa Devisa di Jawa Barat," ujar Agus.

Hingga saat ini, LPEI berhasil membentuk dua Desa Devisa, yaitu Desa Devisa Kakao di Jembrana, Bali, dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan produk kerajinan ramah lingkungan.

Kedua Desa Devisa itu telah mendapatkan beragam pelatihan dan pendampingan secara berkesinambungan untuk peningkatan kualitas produknya, kapasitas produksinya, peningkatan sumber daya manusia, dan juga untuk mendapatkan sertifikasi guna meningkatkan harga jual.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top