Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
International Coffee Expo Seoul 2018

Indonesia Bukukan 110 Miliar Rupiah

Foto : dok.kbri korsel

Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadi (dua dari kiri) tengah berbincang dengan sejumlah pengunjung pada paviliun Indonesia dalam ajang International Coffee Expo Seoul 2018 yang diselenggarakan di Seoul Korea Selatan beberapa waktu lalu

A   A   A   Pengaturan Font

Bukan saja menarik minat sekitar 10 ribu pengunjung, Paviliun Indonesia juga berhasil mencatatkan transaksi bernilai fantastis. Ya, dalam waktu 4 hari keikutsertaan Indonesia pada International Coffee Expo Seoul 2018 yang berakhir pada 8 April telah terjadi transaksi langsung maupun komitmen pembelian senilai 8,12 juta dolar AS atau sekitar 110 miliar rupiah.

Keikutsertaan Indonesia pada ajang International Coffee Expo Seoul 2018 yakni acara bertemunya penikmat dan pengusaha kopi internasional ini memang menjadi barometer kopi di kawasan Asia Pasifik.

Hal yang lebih menggembirakan lagi, para pelaku usaha kopi di kawasan Asia Pasifik mulai melirik kopi Indonesia. Di hari pertama pameran (5/4) saja, beberapa pengusaha kopi Korea Selatan (Korsel) sudah memburu pengusaha kopi Indonesia untuk menyepakati kerja sama pembelian kopi. Pengusaha kopi Korsel yaitu Beanst Coffee, Tona Co. Ltd., Quantum International Co. Ltd., dan Treeplanet co. Ltd langsung teken kontrak dengan pengusaha kopi Indonesia.

Di hari terakhir (8/4) terjadi juga transaksi skala besar dengan ditandatanganinya MoU antara Star Lu Bean Daehan, salah satu importir kopi terbesar di Korsel, dengan Alpha Gemilang. Berbagai kesepakatan tersebut menunjukkan bahwa Value of Coffee Indonesia sangat diterima oleh masyarakat Korsel.

Hal lain yang tak kalah menarik adalah bertambahnya platform penjualan kopi Indonesia ke Korsel. Saat ini penjualan mulai merambah ke area transaksi berbasis e-commerce. Hal tersebut tertuang dalam kerjasama antara Kenred Coffee Gayo dan Meukat Komoditi Gayo secara C2C (Customer to Customer).

"Penting untuk mengembangkan inovasi dalam promosi dan penjualan khususnya berbasis digital di era modern sehingga daya penetrasi produk khususnya kopi Indonesia menjadi lebih tajam" demikian ungkap salah satu pengusaha kopi Indonesia yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Duta Besar RI untuk Korsel, Umar Hadi menyambut baik hasil gemilang pameran kopi ini.

"Sudah saatnya kita melakukan diversifikasi komoditas perdagangan Indonesia ke Korsel. Kopi menjadi salah satu komoditas yang bisa kita andalkan," ungkap Umar Hadi.

Hal ini tentunya sejalan dengan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang didasari special strategic partnership.

"Seperti kita tahu, kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan dengan target mencapai 30 miliar dolar AS‎ hingga 2022. Nilai tersebut meningkat dua kali lipat dari yang telah dicapai saat ini," papar Dubes Umar.

Capaian Indonesia di pameran kopi ini secara tidak langsung juga dipengaruhi lokasi paviliun yang strategis. Paviliun Indonesia berada di Hall A dan hanya berjarak 100 meter dari pintu masuk utama pameran.

Demikian halnya dengan konstruksi paviliun yang cukup megah dengan menampilkan gambar peta Indonesia dari biji kopi dengan tulisan kopi dari masing-masing daerah yaitu Aceh Gayo Coffee, Luwak Coffee, Java Robusta Coffee, Kintamani Coffee, Sulawesi Coffee, bahkan Papua Coffee, dengan tagline Home of The Finest Coffee.

Strategi pemasaran melalui free testing kopi Indonesia yang disertai dengan coffee cupping dan roulette game juga menjadi cara tersendiri Paviliun Indonesia yang digawangi KBRI Seoul dan Indonesian Trade and Promotion Center yang berkedudukan di Busan. Hal tersebut ternyata cukup ampuh dalam menarik perhatian pengunjung.

Banyak diantara mereka yang mengantre untuk mencoba kopi Indonesia. Selama ini masyarakat Korsel banyak mengenal kopi Gayo dan Mandheling, namun kini melalui pameran ini, mereka lebih memahami ragam kopi Nusantara dengan cita rasa yang berbeda.

"Hal yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua adalah bagaimana caranya agar ekspor kopi kita semakin banyak dalam bentuk jadi sehingga nilai tambahnya lebih banyak di Indonesia. Perlu kita kembangkan sentra-sentra perkebunan dan produksi kopi end-to-end di berbagai daerah. Dengan begitu, kesejahteraan petani kopi pun akan lebih terjamin," terang Dubes Umar.

Indonesia, lanjutnya, juga mengundang mitra-mitra potensial Korsel untuk menanamkan modal di sektor produksi kopi di Indonesia. "Selain modal, mereka juga bisa bawa teknologi produksi dan jaringan pemasaran," pungkas Dubes Umar.

Cita Rasa yang Diakui Dunia

Ada beragam cara menikmati kopi. Rasanya yang khas dan bisa dinikmati kapan saja membuat semua orang di dunia mencintai kopi, termasuk kopiasli Indonesia. Berikut beberapa jenis kopi Indonesia yang mendunia dan sangat terkenal.

1. Kopi Luwak

Kopi Luwakadalah salah satu kopi termahal saat ini, proses pembuatannya yang cukup unik membuat kopi ini memiliki cita rasa yang unik pula. Kopi harus dimakan luwak terlebih dahulu, biji kopi yang keluar dari kotoran luwak kemudian diambil dan dijadikan kopi. Karena proses fermentasi inilah yang membuat rasa kopi luwak eksotik.

2. Kopi Jawa

Kopi Jawa adalah kopi yang berasal dari Pulau Jawa dan memiliki pengaruh besar di dunia, sampai - sampai kata Java dijadikan simbol kopi. Meski cita rasanya tidak sekaya kopi Sumatera dan Sulawesi, namun kopi Jawa memiliki aroma rempah tipis sehingga membuat kopi ini lebih baik.

3. Kopi Toraja

Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Tana Toraja di sekitar daerah Kalosi. Kopi yang berasal dari Sulawesi ini sangat terkenal di penjuru dunia dan memiliki tempat khusus saat dijual di cafe - cafe. Negara - negara Eropa seperti Islandia, Finlandia, Denmark hingga Belanda telah memasarkan kopi ini.

4. Kopi Sumatera

Kopi Sumatera adalah kopi yang berasal dari Sumatera dan dikenal dengan teksturnya yang halus dan kaya rasa. Kopi Sumatera sendiri terdapat 5 jenis yaituKopi Aceh, Kopi Gayo, Kopi Sidikalang, Kopi Besemah, dan Kopi Lampung.

5. Kopi Bali

Kopi Bali atau Kopi Kintamani adalah jenis kopi arabika yang bercita rasa lembut dan manis. karena keunikannya ini kopi yang diproduksi dalam sistem subak abian ini telah memiliki sertifikasi indikasi geografis dari salah satu lembaga internasional di Paris.

6. Kopi Lanang

Kopi yang berbentuk bulat dan tidak terbelah dua ini memiliki harga yang tak kalah mahal dengan kopi Luwak, bahkan varietas tertentu dari Kopi Lanang bisa mengalahkan harga Kopi Luwak. Kelangkaan dan khasiat dari kopi ini menjadi faktor mahalnya harga kopi Lanang.

7. Kopi Wamena

Kopi Wamena ini tumbuh di daerah pegunungan Jaya Wijaya, Wamena, tepatnya di Lembah Baliem. Kopi arabica Wamena ini kopi organik karena tidak menggunakan pupuk kimia. Kopi ini beraroma harum, lembut dan memiliki rasa after taste yang manis.

uda/R-1

Komentar

Komentar
()

Top