Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Indonesia Berkomitmen Wujudkan Keselamatan Pelayaran di Selat Malaka dan Singapura

Foto : Istimewa

Direktur Kenavigasian, Hengky Angkasawan saat menghadari pertemuan cooperation forum ke-13 di Kuala Lumpur.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menjaga dan mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura bukan hanya merupakan tanggung jawab dari ketiga negara pantai, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Dukungan dan peran serta International Maritime Organization (IMO), negara-negara pengguna, serta pihak terkait sangat diperlukan guna memastikan kedua selat tersebut tetap aman, terbuka, dan selamat untuk melaksanakan kegiatan pelayaran serta tetap terlindungi lingkungannya di masa yang akan datang.

Direktur Kenavigasian, Hengky Angkasawan saat membacakan sambutan Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Head of Delegation (HoD) Pertemuan Cooperation Forum (CF) ke-13 mengatakan cooperation forum, yang merupakan salah satu dari tiga pilar cooperative mechanism, berfungsi sebagai sarana untuk melakukan dialog dan bertukar pandangan mengenai isu-isu yang merupakan kepentingan bersama di Selat Malaka dan Selat Singapura, di mana melalui forum inilah ide-ide terkait proyek-proyek baru seputar peningkatan keselamatan dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura dapat diwujudkan.

"Oleh karenanya, cooperative mechanism telah terbukti perannya sebagai sebuah kerangka kerja yang praktis dan efektif untuk kerja sama internasional di Selat Malaka dan Selat Singapura," kata Hengky dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/7).

Ia mengatakan semua pihak yang terlibat wajib untuk merasa bangga atas prestasi yang telah dicapai oleh cooperative mechanism selama lima belas tahun terakhir. Di mana pencapaian ini menggarisbawahi pentingnya kita semua bekerja sama untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura karena pelayaran akan selalu menjadi urat nadi perekonomian dunia.

Untuk itulah, kata Hengky, pihaknya menyerukan ajakan kepada semua negara pengguna serta pemangku kepentingan lainnya untuk terus berkomitmen dalam mendukung cooperative mechanism dan berbagai proyek di bawah kerangkanya.

"Dukungan nyata Anda dapat berperan untuk mendukung arah berani yang telah diambil oleh negara pantai serta menegaskan kembali pentingnya kerjasama internasional dalam memastikan terwujudnya keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura," tuturnya.

Sebagai informasi, cooperation forum adalah pertemuan tahunan di bawah kerangka cooperative mechanism yang dilakukan secara bergiliran oleh tiga negara pantai secara urutan alfabetikal.

Cooperation forum (CF) memegang peranan penting karena merupakan forum pertemuan pejabat setingkat eselon I/ high level (administrasi maritim) dari tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dan negara pengguna selat, Asosiasi dan Organisasi Internasional, yang bertujuan meningkatkan dialog dan diskusi mengenai isu-isu yang berkembang di bidang keselamatan navigasi pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Singapura.

Pertemuan Cooperation Forum akan dilanjutkan dengan dua pertemuan lainnya, yaitu Tripartite Technical Expert Working Group (TTEG) dan Project Coordination Committee (PCC) yang dihadiri oleh pejabat setingkat eselon II dari masing-masing negara pantai, untuk membahas usulan dan implementasi terhadap proyek-proyek yang telah disampaikan dan disetujui pada pertemuan cooperation forum.

Adapun cooperative mechanism dibentuk oleh tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia, Singapura) dengan dukungan dari International Maritime Organization (IMO) berdasarkan kesepakatan ministerial meeting di Batam tahun 2005, Jakarta Statement '2005 (Senior Officer Meeting), Kuala Lumpur Statement '2006, serta Singapore Statement '2007, untuk mengaplikasikan article 43 UNCLOS 1982, yang mendorong peran serta negara pengguna dan pemangku kepentingan lainnya dalam peningkatan keselamatan dan perlindungan lingkungan di Selat Malaka dan Selat Singapura.

Cooperative mechanism memiliki tiga komponen yaitu cooperation forum adalah komponen coperative mechanism yang bertujuan meningkatkan dialog dan diskusi mengenai isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan di Selat Malaka & Singapura, serta untuk mengidentifikasi dan menyusun prioritas proyek dalam rangka peningkatan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan di Selat Malaka & Singapura.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top