Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

INDI 4.0 BPPT Solusi Modern untuk Penanganan Potensi Penurunan Tanah Jakarta

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membentuk tim Indonesian Network for Disaster Information (INDI) 4.0. Tim ini salah satunya bertugas mencegah dan memantau potensi penurunan tanah di DKI Jakarta.

"INDI 4.0 ini digagas guna menjadi pusat pengkajian dan penerapan teknologi multi bencana. Fokusnya pada analisis data-data kebencanaan dalam rangka memperkuat mitigasi bencana baik bencana geologi maupun hidrometeorologi," ujar Direktur Pusat Teknologi Reduksi dan Resiko Bencana (PTRRB) BPPT, M Ilyas, di Jakarta, Kamis (4/2).

Ilyas menyebut, berdasarkan kajian INDI 4.0 penurunan tanah di DKI Jakarta disebabkan segala jenis kegiatan dan pemukiman penduduk. Menurutnya, permasalahan penurunan muka tanah di Kota Jakarta harus dapat dikendalikan terutama di wilayah tertentu.

"Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi eksploitasi air tanah di area-area tersebut," tandasnya.

Peneliti Kebencanaan PTRRB BPPT, Joko Widodo menjelaskan melakukan analisis dengan menggunakan metode Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). Metode ini berdasarkan data satelit Radar Sentinel 1A untuk melihat laju penurunan tanah di Jakarta.

Dia menjelaskan proses analisis data InSAR sejak 20 Maret - 22 Oktober 2019 memperlihatkan bahwa laju maksimum penurunan tanah mencapai 6 cm per tahun. Kondisi penurunan muka tanah yang terjadi di Kota Jakarta ini sangat berkaitan erat dengan genangan banjir, dan tingkat kerusakan yang terjadi akibat adanya banjir.

"Permasalahan ini harus diantisipasi, khususnya di wilayah DKI Jakarta dengan laju amblesan yang besar," katanya.

Joko mengatakan sudah saatnya Pemerintah Kota Jakarta mengeluarkan perda pelarangan pengambilan air tanah. Pasalnya, beberapa daerah memiliki area tanah kritis dan mengalami amblesan.

Pemerintah kota Jakarta juga harus dapat menyediakan sumber air baku yang bersumber dari air permukaan sebagai penggantinya. Pemerintah Kota Jakarta, lanjut dia, juga perlu melakukan monitoring amblesan secara berkala dengan menggunakan teknologi yang tepat.

"Penurunan muka tanah akibat ekstraksi atau pengambilan air tanah menjadi fenomena yang dominan terjadi di Jakarta. Teknologi InSAR adalah salah satu pilihan teknologi yang tepat untuk memantau kondisi ini, dimana INDI BPPT telah mengaplikasikan selama ini," tandasnya. ruf/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top