Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Usaha - Indonesia Memiliki Cadangan Bauksit Terbesar Keenam di Dunia

Inalum dan Aneka Tambang Bangun Pabrik Alumina

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pendirian pabrik pemurnian alumina merupakan bagian dari upaya Inalum melaksanakan salah satu mandat holding industri pertambangan, yakni mendorong hilirisasi produk tambang.

JAKARTA - PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), melalui anak usaha patungan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) melakukan pencanangan pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Direktur Utama Inalum,Budi G Sadukin, mengatakan pencanangan pabrik pemurnian alumina ini merupakan bagian dari upaya melaksanakan salah satu mandat holding industri pertambangan, yakni mendorong hilirisasi produk tambang. "Nantinya, Inalum yang memliki satu-satunya pabrik pemurnian aluminium di Indonesia, akan mendapatkan pasokan alumina dari dalam negeri. Penghematan yang dilakukan Inalum dapat mencapai 200 juta dollar AS," ungkapnya dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (8/4).

Sementara itu, Direktur Utama Aneka Tambang, Arie Prabowo Ariotedjo, mengemukakan bahwa proyek Smelter Grade Alumina Refinery merupakan proyek pengembangan strategis bagi Indonesia. Sebagai perusahaan dengan sumber daya bauksit yang signifikan. "Antam berupaya mewujudkan nilai tambah komoditas mineral yang dimiliki, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," ujar dia. Proyek pembangunan pabrik alumina yang dikelola oleh BAI akan dibangun di atas lahan seluas 288 hektare di tiga Desa di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek pengolahan Smelter Grade Alumina Refinery ini akan memiliki kapasitas awal sebesar satu juta ton per tahun. Proyek ini juga akan dilengkapi dengan Pembangklt Listrik Tenaga Batu Bara sebesar 3 x 25 megawatt (MW). Nilai investasi proyek ini diperkirakan akan mencapai 850 juta dollar AS (termasuk IDC dan modal kerja) dan ditargetkan mulai berproduksi di awal tahun 2022.

Cadangan Bauksit

Menteri BUMN, Rini Soemarno, menuturkan bahwa Indonesia memiliki cadangan bauksit terbesar keenam di dunia. Proyek ini akan mengurangi ekspor mineral mentah dan sekaligus ketergantungan impor untuk sumber bahan baku produksi aluminium. "Kehadiran pengembangan industri pengolahan bauksit menjadi alumina di Mempawah harus memiliki manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat daerah setempat. Sinergi BUMN sangat diperlukan untuk membangun meta rantai industri dari hulu ke hilir yang terintegrasi. Saya sangat menyambut baik pencanangan ini," kata Rini.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top