Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Imunoterapi Harapan Baru untuk Pasien Kanker

Foto : ISTIMEWA

imunoterapi

A   A   A   Pengaturan Font

Prof. Aru Sudoyo menjelaskan bahwa imunoterapi sebagai terapi lini pertama pada pasien dengan kanker paru bukan sel kecil(KPBSK) metastatik dan ekspresi PD-L1 dengan nilai tertentu. Terapi tersebut memberi manfaat angka harapan hidup dua kali lipat lebih panjang dibandingkan standar pengobatan kemoterapi saja.

Menurut American Society of Clinical Oncology (ASCO) 2021, pasien kanker paru stadium lanjut dan memiliki ekspresi PD-L1 dengan nilai tertentu, yang diterapi dengan imunoterapi memiliki angka harapan hidup 5-tahun hingga 31,9 persen. Artinya, imunoterapi menawarkan angka harapan hidup 5-tahun sebesar empat kali lebih tinggi dibandingkan standar pengobatan kemoterapi dan menurunkan angka resiko terjadinya efek samping berat (derajat 3 - 5) hingga 22 persen.

Mengenai kanker payudara subtipe triple negative (triple negative breast cancer/TNBC), Prof. Aru menyampaikan bahwa dengan perkembangan inovasi pengobatan, mulai tahun 2022 imunoterapi telah disetujui oleh Badan POM untuk terapi TNBC stadium lanjut. Data uji klinis menunjukan bahwa satu dari dua pasien kanker TNBC mendapatkan manfaat dari terapi kombinasi imunoterapi dan kemoterapi.

"Kombinasi imunoterapi dengan kemoterapi sebagai pengobatan lini pertama bagi pasien TNBC dengan tumor yang memiliki nilai ekspresi PD-L1 tertentu dapat mengurangi resiko kematian hingga 27 persen dibandingkan dengan pemberian kemoterapi saja menurut laporan ASCO," lanjut Prof. Aru Sudoyo.

ASCO baru-baru ini menerbitkan pedoman medis bagi pasien kanker serviks yang telah mengalami kekambuhan atau metastasis. Data uji klinis dari kombinasi imunoterapi dengan standar pengobatan sebelumnya dapat memberikan manfaat 35 persen lebih baik dimana penyakit tidak mengalami perburukan dan memberikan angka harapan hidup 33 persen lebih lama dibandingkan dengan standar pengobatan sebelumnya saja.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top