Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi

IMF Inisiasi Pembiayaan Vaksinasi 60% Populasi Global

Foto : ISTIMEWA

Kristalina Georgieva

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Dana Moneter Internasional (IMF) menginisiasi sebuah program pembiayaan vaksinasi secara global dengan menyiapkan proposal senilai 50 miliar dollar AS guna mengakhiri pandemi Covid-19. Dengan pembiayaan tersebut diharapkan program vaksinasi menjangkau setidaknya 40 persen penduduk di seluruh negara hingga akhir 2021, dan 60 persen populasi hingga paruh pertama 2022.

Lembaga tersebut menilai dengan kegiatan tersebut akan bisa mendorong kembali aktivitas ekonomi yang lebih cepat, sehingga bisa menyuntikkan kembali sekitar sembilan triliun dollar AS ke dalam ekonomi global pada 2025. Meski begitu, program tersebut sangat memungkinkan lebih menguntungkan negara-negara kaya.

IMF menyebut pandemi telah membunuh lebih dari 3,5 juta orang di seluruh dunia, dan proyeksi menunjukkan peluang kesehatan yang tak setara hingga 2022 dan bisa menimbulkan "risiko parah" bagi dunia, termasuk peningkatan peluang kerusuhan sosial dan ketegangan geopolitik.

Mereka juga menyebut di seluruh Afrika, hanya dua persen dari populasi di benua itu yang sudah divaksinasi. Ini berbeda jauh dari capaian Amerika Serikat (AS) yang sudah 40 persen dan Eropa sebesar 30 persen.

IMF juga menilai banyak negara miskin tidak akan mencapai populasi tervaksinasi yang besar hingga 2023, kecuali ada tindakan cepat.

Tingkatkan Donasi

Managing Director IMF, Kristalina Georgieva, mengatakan pada pertemuan yang diadakan Komisi Eropa dan Kelompok 20 negara ekonomi utama, bahwa masuk akal bagi negara-negara kaya untuk meningkatkan donasi guna memastikan pandemi berakhir lebih cepat.

"Negara-negara ekonomi maju diminta untuk berkontribusi paling banyak untuk upaya ini kemungkinan akan melihat laba atas investasi publik tertinggi dalam sejarah modern, menangkap 40 persen dari keuntungan PDB dan sekitar satu triliun dollar AS pendapatan pajak tambahan," kata Georgieva.

Proposal yang dirancang oleh kepala ekonom IMF Gita Gopinath dan staf ekonom Ruchir Agarwal itu didasarkan pada upaya yang dilakukan oleh Accelerator Access to Covid-19 Tools (ACT), Perserikatan Bangsa-Bangsa, WHO, dan lembaga lainnya.

Dalam penerapan rencana tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar 50 miliar dollar AS, dengan 35 miliar dollar AS melalui hibah negara-negara kaya, donor swasta, dan multilateral. Sedangkan 15 miliar dollar AS sisanya didanai oleh pemerintah nasional dengan menggunakan pembiayaan rendah atau tanpa bunga yang tersedia dari pembangunan multilateral bank.

IMF menyebut negara-negara G20 menyadari perlu sekitar 22 miliar dollar AS dalam bentuk hibah untuk mengatasi krisis kesehatan ini. Namun, masih perlu 13 miliar dollar AS hibah tambahan guna mencapai 50 miliar dollar AS. n CNN/bud/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top