Rabu, 12 Feb 2025, 22:15 WIB

Imbas Efisiensi, Anggaran Beasiswa Kemdiktisaintek Berpotensi Dikurangi

Arsip - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, dalam kegiatan Pelantikan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta, Jumat (24/1/2025).

Foto: ANTARA

JAKARTA– Sejumlah anggaran beasiswa yang dikelola Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI berpotensi dikurangi menyusul adanya imbauan efisiensi anggaran pemerintah.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu (12/2), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, memaparkan sejumlah anggaran beasiswa yang dipangkas, di antaranya adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik), beasiswa Kerja sama Negara Berkembang (KNB), serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan.

"Beasiswa ada KIP kuliah, pagu awalnya 14,698 triliun rupiah, kemudian efisiensi oleh Ditjen Anggaran (Kemenkeu) sebesar 1,31 triliunrupiah, (besarnya) 9 persen. Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu 14,698 triliunrupiah, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi," kata Satryo.

Kemudian, pada program BPI dan Beasiswa Adik, Satryo menjelaskan efisiensi anggarannya sebesar 10 persen dari pagu awal sejumlah masing-masing 194 miliar rupiah dan 213 miliarrupiah.

Adapun pada beasiswa KNB serta dosen dan tenaga kependidikan, lanjut dia, efisiensi anggarannya sebesar 25 persen dari pagu awal sejumlah masing-masing 85 miliar rupiah dan 236 miliarrupiah.

Komponen anggaran yang sama juga mencantumkan terkait gaji dan tunjangan pegawai, serta tunjangan dosen non-PNS.

Untuk tunjangan dosen non-PNS, ungkap Satryo, terdapat efisiensi sebesar 25 persen dari total 2,7 triliunrupiah. Namun demikian, tidak terdapat pemangkasan dalam hal gaji dan tunjangan pegawai.

Terkait hal ini, Menteri Satryo mengatakan pihaknya mengupayakan agar efisiensi anggaran dalam bidang ini dinolkan karena dinilai krusial.

"Kami usulkan ini tidak terkena efisiensi, maka kami usulkan kembali supaya tidak ada efisiensi, sehingga pemotongannya itu nol persen," ujarnya.

Satryo juga mengingatkan kepada Komisi X DPR RI untuk memasukkan tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN sebesar 2,5 triliun rupiah ke dalam rencana anggaran tambahan, sebab hal ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Keuangan.

"Sehingga untuk komponen ini, gaji, tunjangan, dan beasiswa, itu pagu yang kami usulkan yaitu pagu semula sebesar 31,645 triliunrupiah," ucap Satryo.

Secara keseluruhan, Menteri Satryo mengungkapkan efisiensi anggaran Kemdiktisaintek yang diajukan oleh Kementerian Keuangan berjumlah 14,3 triliunrupiah.

Namun demikian, Kemdiktisaintek mengupayakan agar efisiensi anggaran hanya sebesar 6,78 triliun rupiah agar kegiatan di lingkup Kemdiktisaintek tetap berjalan lancar.

"Dengan posisi ini, saya berharap bapak ibu Komisi X bisa memperjuangkan supaya pemotongan tidak 14,3 triliun rupiah, tetapi menjadi hanya 6,78 triliun," tutur Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: