Ilmuwan Uji Kecerdasan Buatan untuk Membantu Berburu Kehidupan di Mars
Ilustrasi.
Sekelompok ilmuwan multidisiplin tengah mempelajari kegunaan machine learning untuk membantu para ilmuwan mencari tanda-tanda kehidupan di Mars dan dunia asing lainnya.
Dipimpin oleh Kim Warren-Rhodes dari Search for Extraterrestrial Intelligence Institute di California, Amerika Serikat (AS), tim ilmuwan multidisiplin tengah berupaya memetakan bentuk kehidupan untuk melatih model machine learning untuk mengenali pola dan aturan yang terkait dengan distribusi kehidupan di seluruh wilayah yang keras.
Bekerja sama dengan Michael Phillips dari Johns Hopkins Applied Physics Laboratory (APL) dan peneliti Universitas Oxford, Freddie Kalaitzis, tim memilih Salar de Pajonales, sebuah dataran garam, di perbatasan Gurun Atacama di Chili. Salar de Pajonales dipilih sebagai tahap pengujian karena dataran ini merupakan analogi yang cocok untuk lanskap Mars modern yang kering dan gersang.
Meski dianggap sangat tidak ramah terhadap kehidupan, Salar de Pajonales masih menyimpan beberapa makhluk hidup. Pengujian semacam ini bertujuan mengajarkan model machine learning untuk menemukan pola dan aturan yang sama untuk berbagai bentang alam, termasuk yang mungkin terletak di planet lain.
Melansir Space, tim mengumpulkan hampir 8.000 gambar dan lebih dari 1.000 sampel dari Salar de Pajonales untuk mendeteksi mikroba fotosintesis yang hidup di dalam kubah garam, bebatuan, dan kristal alabaster di kawasan itu. Pigmen yang dikeluarkan oleh mikroba ini mewakili kemungkinan biosignature pada "tangga deteksi kehidupan" NASA, yang dirancang untuk memandu para ilmuwan dalam mencari kehidupan di luar Bumi.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya