Ilmuwan: Revolusi Pertanian ke-4 Diperlukan untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Peraih Nobel Steven Chu adalah pakar fisiologi molekuler dan seluler serta ilmu dan teknik energi di Universitas Stanford.
"Tapi ada juga konsekuensi yang tidak diinginkan, pembuatan pupuk membutuhkan banyak energi, dan limpasan pupuk (ke sungai dan sungai) adalah efek gas rumah kaca yang kuat," tambahnya.
Aliran pupuk melepaskan oksida nitrat, yang memiliki potensi pemanasan sekitar 300 kali lipat dari karbon dioksida.
Beberapa solusi sedang diuji, seperti membuat mikroba yang dapat mengambil nitrogen dari tanah untuk memberi makan tanaman seperti jagung, gandum dan beras, sehingga pupuk tidak diperlukan.
Ini telah diujicobakan dalam skala kecil di Amerika Serikat, di mana 50 persen pupuk yang dibutuhkan untuk menanam jagung telah diganti dengan mikroba di beberapa pertanian.
"Namun, ini tidak akan terjadi dalam skala yang lebih besar sampai menguntungkan bagi petani untuk melakukannya," kata Chu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya