Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ilmuwan Perjuangkan Diakhirinya Polusi Suara Saat "Lockdown" Virus Korona

Foto : AFP/Phineas RUECKERT

Deteksi Polusi Suara - Pakar bioakustik dari Museum Sejarah Alam Paris, Prancis, Jerome Sueur, sedang memasang alat pendeteksi polusi udara di taman yang ada dekat kantornya. Menurut Sueur, diberlakukannya lockdown ternyata bermanfaat bagi pengukuran perbandingan level polusi suara di perkotaan sehingga bisa diukur seberapa besar polusi suara bisa mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut World Health Organization (WHO), polusi suara merupakan faktor risiko bagi lingkungan nomor dua paling berbahaya bagi manusia setelah polusi udara. "Satu dari lima warga Eropa terpapar polusi suara dalam jangka panjang dan ini amat membahayakan kesehatan," lapor European Environment Agency.

"Diberlakukannya lockdown secara alami akan jadi eksperimen yang sempurna terhadap polusi suara di perkotaan," komentar Jerome Sueur, pakar bioakustik dari Museum Sejarah Alam di Paris. "Kondisi itu akan memperlihatkan tingkat lingkungan yang hiruk pikuk sehingga kita bisa mengukurnya," imbuh dia.

Untuk turut serta dalam proyek Silent Cities ini, Sueur telah memasang perangkat pengukuran suara yang disebut magnetometer di Paris dan Cachan, daerah pinggiran tempat ia bermukim.

Pada pertengahan Juni, magnetometer yang di pasang Sueur di taman Museum Sejarah Alam di Paris, merekam lebih dari 8.000 file suara dengan besar data sebanyak 50 gigabyte. Sueur pun mencatat bahwa selama lockdown, polusi suara menurun secara drastis di sebagian besar wilayah Paris.

"Polusi suara di lingkungan sekitar menurun drastis sebanyak 90 persen di sejumlah wilayah di Paris sepanjang diberlakukannya lockdown," lapor Fanny Mietlicki, direktur eksekutif BruitParif, sebuah organisasi yang mengukur polusi suara di kawasan urban. "Ini merupakan situasi tak bisa dalam jangka waktu yang amat lama," ungkap dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top