Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ilmuwan Jepang Klaim Temukan Vaksin untuk Membasmi Sel 'Zombie' Penyebab Penuaan

Foto : Istimewa

Seorang ilmuwan mengamati kemurnian antigen yang diproduksi di laboratorium pada 24 Maret 2020, di Belo Horizonte, Brasil. Vaksin temuan Universitas Juntendo dapat digunakan untuk mengobati pengerasan arteri, diabetes, dan penyakit terkait penuaan lainnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Tikus yang diberi vaksin ditemukan mengembangkan tanda-tanda kelemahan yang terkait dengan usia tua pada tingkat yang lebih lambat dibandingkan dengan tikus yang tidak divaksinasi. Tim mengklaim bahwa vaksin barunya memiliki efek samping negatif yang lebih sedikit daripada perawatan sel anti-penuaan yang saat ini ada di pasaran, sementara juga bertahan lebih lama.

Perawatan dan solusi anti-penuaan tetap menjadi pencarian utama bagi para ilmuwan dan sering kali menarik investor besar yang ingin memperlambat proses penuaan dan memerangi penyakit yang terkait dengannya.

"Anda tidak tahu berapa banyak orang yang tertarik menginvestasikan uang untuk umur panjang. Ada miliaran dollar," kata Direktur Institute for Aging Research di Albert Einstein College of Medicine,Nir Barzilai.

Dari 2011 hingga 2014, penelitian yang diterbitkan oleh perusahaan Alkahest menemukan bahwa darah yang diambil dari tikus yang lebih muda memiliki efek menguntungkan yang cukup besar pada kesehatan otak ketika diberikan kepada tikus yang lebih tua. Sejak itu, para penelitinya telah mengidentifikasi sekitar 8.000 protein dalam darah yang dapat digunakan dalam terapi anti-penuaan.

Sebelumnya pada 2021, perusahaan diakuisisi oleh Grifols dalam kesepakatan senilai 146 juta dollar AS. Sejauh ini, Alkahest dan Grifols telah berhasil mendapatkan enam perawatan untuk uji coba fase 2, yang menargetkan sejumlah penyakit dan kondisi terkait usia, termasuk Alzheimer dan Parkinson.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top