Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ikuti Jejak Facebook Perkuat Perlindungan Keamanan, Twitter Bagikan Kiat untuk Cegah Peretasan bagi Pengguna di Ukraina Usai Rusia Gencarkan Invasi

Foto : Istimewa

Ilustrasi Twitter

A   A   A   Pengaturan Font

Selain Facebook, Twitter juga mengambil tindakan akibat konflik yang kian memanas antara Rusia dan Ukraina. Ini bertujuan untuk memberikan keamanan bagi pengguna di negara tersebut.

Twitter juga ikut mengunggah berbagai kiat bagi para penggunanya di Ukraina untuk mengamankan akun mereka dari peretasan, memastikan cuitan pengguna bersifat pribadi, hingga cara menonaktifkan akun pengguna. Ini disampaikan perusahaan melalui twit tips keselamatan dalam bahasa Inggris, Rusia, serta Ukraina.

"Saat menggunakan Twitter dalam konflik atau area berisiko tinggi lainnya, Anda perlu tahu cara mengelola profil dan informasi digital Anda. Menyiapkan otentikasi dua faktor memastikan bahwa orang luar tidak dapat mengakses profil Anda," cuit @TwitterSafety, dikutip Senin (28/2).

Kiat dari Twitter mencakup juga rekomendasi untuk memperkuat kata sandi, cara mengetahui apakah akun disusupi hingga mengatur fitur autentikasi 2 faktor untuk mengkases akun. Twitter juga menjelaskan cara mendapatkan kembali akses akun jika akun pengguna di Ukraina disusupi atau bahkan diretas.

Sedangkan, untuk menonakifkan akun, pengguna dapat mengaktifkan fitur tersebut melalui pengaturan dan mengembalikannya dalam waktu 30 hari.

"Jika Anda merasa yang paling aman adalah menghapusakun, menonaktifkan akun Twotter bisa menjadi langkah awal, sehingga nama pengguna, profil, dan tweet Anda tidak dapat dilihat, kecuali Anda mengaktifkannya dalam waktu 30 hari," paparnya.

Facebook dan Twitter memang kerap menjadi platform media sosial yang paling sering digunakan aktivis politik hingga peneliti untuk membagikan informasi penting di masa krisis. Tak terkecuali terkait invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi pada Kamis (24/2) kemarin.

Ketegangan yang memanas antara Rusia dan Ukraina turut memancing banyak kekhawatiran terkait penyebaran disinformasi tentang konflik di media sosial. Saat konflik terjadi di Ukraina, tak sedikit pengguna media sosial melalui platform, seperti TikTok, Snapchat, dan Twitter mengunggah video jalur evakuasi, helikopter di langit, dan protes anti perang di Ukraina.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top