Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ikon Betawi Itu Bernama Benyamin

Foto : koran jakarta/m ma’ruf
A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai seniman, Benyamin atau yang karib disapa Ben selain produktif juga peka terhadap sosial. Menurut Ekky, film-film Benyamin kritis terhadap sosial yang waktu itu masyarakat sedang berhadapan dengan masa pembangunan.

Sebagai seniman, Benyamin sangat mengidolakan Bing Slamet. Bahkan, Ben tak ragu menganggap Bing Slamet sebagai guru. Mau tidak mau, salah seorang yang berjasa mengenalkan Benyamin adalah Bing Slamet lewat duet mereka dalam lagu "Nonton Bioskop".

Meski begitu, Ekky menilai dalam konteks kebetawian, Benyamin lebih unggul dari Bing Slamet jika penilaian dilakukan dari film. "Bing Slamet dalam peran-perannya lebih identik dengan pengenalan dialek-dialek Nusantara. Lingkungan teknologi seperti televisi waktu itu belum mendukung sehingga membuat Bing Slamet kurang beruntung. Benyamin lebih ke Betawi. Budaya egaliter khas Betawi, tapi kritis," jelas Ekky.

Lahir dan tumbuh dalam budaya Betawi, Benyamin memang mewakili etnis yang terkenal dengan banyolannya. Betawi sendiri merupakan etnis termuda di Indonesia yang baru ditemukan melalui sensus pada tahun 1930.

Sejarawan yang juga Direktur Utama Perum Produksi Film Nasional (PFN), Abdul Aziz, menyebut sebagai etnis paling muda Betawi kerap masih mencari bentuk, merasa termarjinalisasi, dan berupaya mencari ruang. ruf/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top